"Ibadah kurban tidak hanya berhubungan dengan Allah SWT, tapi juga berhubungan langsung dengan manusia. Umat Muslim mulai memahami pentingnya keluasan manfaat kurban demi maslahat yang lebih besar dan Idul Adha menjadi salah satu momen bagi para muslim yang diberi nikmat rezeki oleh Allah untuk berbagi hartanya lewat cara berkurban," kata Kepala Cabang ACT Jawa Tengah Sri Suroto di Semarang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa dalam penyediaan hewan kurban, Global Qurban melalui program Lumbung Ternak Wakaf (LTW) menyerap banyak sumber daya manusia.
Di berbagai daerah, Global Qurban melibatkan para peternak dan petani daerah untuk mengelola stok hewan kurban dengan standar yang berkualitas sehingga roda ekonomi masyarakat di wilayah implementasi Global Qurban terus bergerak.
Baca juga: Spirit ibadah kurban dan kesalehan sosial
Menurut dia, Hari Idul Adha selalu dinantikan oleh semua kalangan, terutama bagi saudara yang masih serba kekurangan karena boleh jadi hanya pada momentum inilah mereka bisa menikmati berbagai olahan daging, sedangkan bagi masyarakat yang mampu, sebagian rezekinya akan dikeluarkan untuk membeli hewan kurban.
"Dari hal tersebut, pelaksanaan Global Qurban pada tahun ini mengangkat tema 'Dermawan Berkurban' dalam rangka mengajak para dermawan untuk menunaikan ibadah kurban dan menghadirkan semangat dalam berkurban," ujarnya.
Giyanto selaku Head of Marketing Communication (HOM) ACT Jateng menambahkan seluruh rangkaian implementasi ibadah kurban melalui Global Qurban menggambarkan makna berkurban.
"Kurban sejatinya tidak hanya menjadi jalan meraih takwa, tapi juga menggerakkan banyak umat untuk menebar manfaat," katanya.
Baca juga: Peduli krisis kelaparan Afrika, ACT ajak warga ikut membantu
Dengan demikian, umat muslim di Indonesia dan global dapat menjadikan Hari idul adha sebagai momentum untuk berbagi kebahagiaan terhadap sesama secara tersistematis dan setiap elemen masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan ibadah sekaligus menebarkan kebaikan.
"Insya Allah, pahala kurbannya dapat pahala wakafnya juga mengalir terus-menerus dan berkelanjutan," ujarnya.
Giyanto mengungkapkan distribusi kurban pada 2019 akan menyasar hingga 50 negara dan ekspansi distribusi ini menjadi bentuk aksi nyata terhadap krisis pangan yang tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga negara-negara muslim lainnya yang sedang dirundung krisis kemanusiaan.
Baca juga: ACT bangun MTs Nurul Hasana pulihkan pendidikan pascabencana Sulteng
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019