• Beranda
  • Berita
  • Pengamat ingatkan angkutan pariwisata tak abaikan aspek keselamatan

Pengamat ingatkan angkutan pariwisata tak abaikan aspek keselamatan

16 Maret 2021 13:50 WIB
Pengamat ingatkan angkutan pariwisata tak abaikan aspek keselamatan
Bus pariwisata terperosok ke jurang di Jalan Raya Sumedang-Cibereum, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.

Karena hanya pengecekan dokumen, namun tidak ditindaklanjuti dengan temuan lainnya, seperti berapa jumlah armada bus yang dimiliki perusahaan, punya kah tempat penyimpanan kendaraan dan bengkel

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan aspek keselamatan merupakan investasi yang semestinya jadi perhatian utama setiap pelaku bisnis angkutan pariwisata.

“Gencarnya promosi pengembangan pariwisata di Nusantara jangan sampai menjadikan angkutan pariwisata mengabaikan aspek keselamatan,” kata Djoko dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Djoko menekankan SDM dan manajemen perusahaan bus pariwisata perlu dibenahi agar kejadian lalu lintas yang fatal tidak terulang.

Ia mengatakan dinas perhubungan dan kepolisian memang rutin melakukan pemeriksaan bus pariwisata di beberapa ruas jalan yang masuk wilayahnya. Namun, hal seperti ini tidak akan menjadi efek jera bagi pengusaha bus pariwisata abal-abal.

“Karena hanya pengecekan dokumen, namun tidak ditindaklanjuti dengan temuan lainnya, seperti berapa jumlah armada bus yang dimiliki perusahaan, punya kah tempat penyimpanan kendaraan dan bengkel. Sepertinya, ini upaya yang sia-sia dan akan berulang lagi jika tidak diiringi pembenahan yang komprehensif,” ujarnya.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menjelaskan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah manusia, sarana, prasarana dan lingkungan. Akan tetapi yang sering dibenahi bukan manusianya, baru sebatas aspek sarana, prasarana dan regulasi.

Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) adalah salah satu pembenahan yang terkait dengan faktor manusia. Jika SMK berjalan dengan baik dan konsisten di semua perusahaan angkutan umum, sudah barang tentu akan turut mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.

“Sekarang sudah mulai dilakukan pembenahan SMK tersebut yang targetnya selesai tahun 2025. Mungkin perlu penambahan anggaran dan SDM supaya target bisa lebih cepat lagi selesai,” katanya.


Baca juga: Menhub akan cek kelaikan bus pariwisata
Baca juga: Polisi mulai gelar olah TKP kecelakaan bus di Sumedang
Baca juga: Kemenhub dukung konektivitas kawasan pariwisata nasional

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021