• Beranda
  • Berita
  • Dokter: Tidur durasi cukup dan berkualitas penting jaga kesehatan

Dokter: Tidur durasi cukup dan berkualitas penting jaga kesehatan

17 Maret 2021 21:07 WIB
Dokter: Tidur durasi cukup dan berkualitas penting jaga kesehatan
Praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Prasadja, RPSGT (kanan bawah). ANTARA/ Anita Permata Dewi.
Praktisi kesehatan dr. Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan tidur dengan durasi yang cukup dan kualitas yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan, karena sistem imunitas bekerja secara optimal pada saat tidur, bukan saat terjaga.

"Kita bangun dengan rasa segar, bugar dan lebih sehat karena saat tidur-lah sistem imun bekerja secara optimal, bukan pada saat terjaga," kata dr. Andreas dalam peluncuran daring Antangin Good Night di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Durasi tidur optimal, risiko sakit pun rendah

Baca juga: Tidur 6-8 jam turunkan risiko sakit jantung


Dalam menjaga kesehatan, tidur tidak kalah penting dari asupan nutrisi yang seimbang dan rutinitas berolahraga.

Bahkan, kata Andreas, tanpa kualitas tidur yang baik, asupan nutrisi akan sia-sia karena metabolisme tubuh bisa terganggu. Selain itu, olahraga juga bisa memperburuk kesehatan.

Dikatakannya, untuk menjaga kesehatan, bukan hanya kualitas tidur saja yang penting, durasi tidur dan kontinuitas tidur juga penting.

"Durasi tidur penting, kontinuitas tidur penting, mimpi juga penting. Yang membuat kita bangun tidak segar adalah kualitas tidur yang buruk, bukan karena teringat mimpi," kata dia.

Namun, kata Andreas, seiring perkembangan zaman, terjadi pergeseran jam bekerja yang juga berdampak pada pergeseran jam tidur.

Baca juga: Tidur berkualitas tingkatkan kesehatan mental dan fisik

Baca juga: Kualitas tidur percepat pemulihan COVID-19


Semakin berkurangnya tidur, akan berakibat pada berkurangnya produktivitas, memburuknya kesehatan dan keselamatan.

"Begitu kesehatan tidur terganggu, bisa berdampak pada faktor psikologis, performa buruk, reaksi yang lamban, risiko depresi, cemas, tekanan darah tinggi, risiko penyakit jantung dan diabetes," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021