"Literasi desa yang dikaitkan SDM yang mengelola BUMDes menjadi sangat penting dan mendesak. Pengelolaan BUMDes tidak bisa dilepaskan dari pembangunan SDM yang ada di desa, mereka harus menguasai seluruh literasi terkait dengan pembangunan desa," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Suprapedi dalam Rakornas Bidang Perpustakaan 2021 yang dipantau di Jakarta, Senin.
Suprapedi yang mewakili Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam rakornas itu juga mengatakan penguatan literasi desa dapat menjadi salah satu tolok ukur untuk pembangunan ekonomi desa.
Baca juga: Dana Desa dapat untuk kelola perpustakaan desa
"Penguatan literasi desa harus ditingkatkan untuk peningkatan ekonomi, khususnya di wilayah-wilayah yang punya potensi sumber daya yang besar namun SDM literasinya terbatas," katanya.
Oleh karena itu, ia menyatakan pihaknya sangat mendukung bila ada program-program yang mengarah kepada peningkatan literasi desa dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, khususnya yang ada di desa.
Menurut dia, SDM merupakan modal utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
"Otomatis ketimpangan juga akan ada suatu solusi dengan pembangunan SDM," ucapnya.
Peningkatan SDM, lanjut dia, pada akhirnya dapat meningkatkan inovasi dan kualitas investasi yang ujungnya memperkuat ketahanan ekonomi untuk tujuan yang berkualitas.
"SDM merupakan modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," katanya.
Baca juga: Mendes PDTT pastikan pendamping desa bekerja profesional
Selanjutnya, ia mengatakan, kombinasi SDM yang baik ditambah inovasi dan kualitas investasi akan memberikan efek yang sangat signifikan dalam menjaga ketahanan ekonomi.
"Ini menjadi basis pembangunan yang ada di desa-desa," ucapnya.
Baca juga: Kemendes fasilitasi pembangunan desa percepat kemandirian
Baca juga: Mendes PDTT minta pemanfaatan Dana Desa dilaporkan setiap hari
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021