• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah diminta perkuat layanan kesehatan primer perangi COVID-19

Pemerintah diminta perkuat layanan kesehatan primer perangi COVID-19

25 Maret 2021 19:24 WIB
Pemerintah diminta perkuat layanan kesehatan primer perangi COVID-19
Pakar kesehatan masyarakat, Agustin Kusumayati berbicara dalam webinar "Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia" yang digelar Wali Amanat UI kerja sama Kemenristek/Brin, Kamis (25/3/2021). ANTARA/ Zubi Mahrofi

Puskesmas harus fokus pada promotif-preventif

Pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia Agustin Kusumayati meminta pemerintah untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer atau primary health care dalam memerangi pandemi COVID-19.

"Primary health care itu tujuannya untuk menciptakan kesehatan dan kesejahteraan," ujar Agustin Kusumayati dalam webinar "Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia" yang digelar Wali Amanat UI kerja sama Kemenristek/Brin yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa pelayanan kesehatan primer ditopang oleh empat pilar, yakni partisipasi masyarakat, koordinasi intersektoral, pemanfaatan teknologi, dan pendukung mekanisme.

"Ini adalah empat pilar dari primary health care, tanpa kita menegakkan empat pilar ini maka kita tidak memiliki peran primary health care yang kuat," ucapnya.

Baca juga: Menko PMK dukung upaya memaksimalkan fungsi puskesmas

Dalam deklarasi Alma Ata pada 1978, Agustin mengemukakan, edukasi menjadi hal pertama yang diidentifikasi dalam pelayanan kesehatan primer.

"Edukasi sangat penting sekali, bagaimana kita mendidik dan memberdayakan masyarakat, serta masyarakat berpartisipasi untuk membangun kesehatannya itu sendiri," katanya.

Agustin mengatakan, Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan di lingkungan desa atau kelurahan harus dapat menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan primer dalam memerangi COVID-19.

"Saya mengidentifikasi bersama-sama dengan ikatan ahli kesehatan masyarakat, ada faktor kegagalan saat ini, karena puskesmas cenderung kuratif, Puskesmas sibuk harus melayani 80 persen peserta JKN. Kemudian pelayanannya menjadi tidak berkualitas," ucapnya.

Baca juga: Menteri Kesehatan akan kembalikan fungsi puskesmas ke fitrahnya

Di sisi lain, lanjut dia, SDM di Puskesmas juga minim dan sangat kekurangan tenaga kesehatannya.

"Kalau kita ingin memperkuat sistem kesehatan dengan primery health care maka Puskesmas harus fokus pada promotif-preventif, jangan banyak-banyak melayani pasien, berikan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ke swasta untuk melayani JKN, agar menjadi lebih baik," katanya.

Baca juga: Kemenkes sebut puskesmas ujung tombak penanganan pandemi COVID-19
Baca juga: Kemenkes minta Puskesmas aktif deteksi dini suspek COVID-19




 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021