Bank Indonesia terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi yang tertekan akibat krisis pandemi COVID-19.Pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai tantangan dan sementara kita lihat bahwa UMKM ini menjadi kunci pemulihan ekonomi dan keuangan digital.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai tantangan dan sementara kita lihat bahwa UMKM ini menjadi kunci pemulihan ekonomi dan keuangan digital,” kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional di Jakarta, Jumat.
Fitria menyebutkan 99,9 persen usaha di Indonesia adalah UMKM dengan rincian 98,8 persen berskala mikro atau ultra mikro, 1,22 persen berskala kecil, 0,09 persen berskala menengah, dan 0,01 persen berskala besar.
Baca juga: BI: Perbaikan ekonomi domestik lambat tapi berlanjut seiring vaksinasi
Ia menuturkan UMKM menjadi backbone perekonomian Indonesia karena selama ini telah mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar dan berkontribusi maksimal terhadap produk domestik bruto (PDB).
Meski demikian, menurutnya UMKM masih perlu didorong untuk dapat terakselerasi secara digital dalam rangka memperkuat ketahanannya sehingga semakin mampu menjadi pendorong ekonomi.
“99,9 persen itu punya akses terhadap kredit yang terbatas dan kurang jadi perlu melakukan akselerasi digital,” ujarnya.
Baca juga: LKPP gandeng BukaPengadaan untuk optimalkan UMKM di ranah digital
Tak hanya itu, ia menjelaskan digitalisasi UMKM harus dilakukan untuk mengurangi potensi risiko dari pembayaran tunai seperti adanya tendensi tercampurnya uang pribadi dan usaha, tidak tercatatnya pembayaran, serta tendensi menerima uang palsu.
Kemudian pembayaran tunai juga membuat pelaku UMKM harus meluangkan waktu untuk rekonsiliasi setiap hari, tendensi uang kas hilang, harus mencari uang pecahan kecil untuk kembalian, memperoleh pinjaman lebih mahal, serta kendala masuk ke digital.
“Ini menyebabkan pemerintah melakukan program-program pemulihan ekonomi nasional melalui QRIS,” katanya.
Fitria mengatakan mendorong digitalisasi pada sistem pembayaran UMKM dilakukan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) karena dipercaya memudahkan transaksi maupun penyaluran kredit sehingga ekonomi nasional bisa terdorong.
“Penggunaan transaksi digital melalui QRIS dapat mendukung UMKM tercatat kemudian penggunaannya lebih mudah sehingga meningkatkan penjualan dan meningkatkan sasaran penyaluran kredit,” jelasnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021