"Diperkirakan dua orang. Ada satu orang coba menerobos dihalangi ke pihak keamanan, sehingga tidak sampai masuk ke dalam," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan di sekitar lokasi kejadian, Kota Makassar.
Akibat kejadian itu, saat bom tersebut meledak, jemaat yang berada di sekitar lokasi kejadian menjadi korban. Satu pelaku masih sempat dikenali, sedangkan satu pelaku lainnya tubuhnya terhambur di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Polda Sumut memperketat pengamanan usai ledakan bom di Makassar
"Jemaat aja di luar kena. Ini masih dalam tahap pemeriksaan, sedang di olah TKP, memang ditemukan ada potongan tubuhnya utuh, ada dikenali pelaku tersebut," ucap perwira menengah Polri itu.
Kendati demikian, tim gabungan terus melakukan pendalaman di lokasi, sebab masih banyak ditemukan potongan tubuh dampak dari ledakan tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman dulu, karena ini temuan di lapangan cukup banyak ditemukan potongan tubuh akibat ledakan tersebut. Semua bentuk tubuh memisah, jadi tidak dikenali. Tim Inafis masih bekerja," ungkapnya.
Baca juga: Ketua umum Kosgoro 57 kecam aksi teror di Gereja Katedral Makassar
Saat ditanyakan jaringan dari mana teroris tersebut, pihaknya masih melakukan pendalaman, dan belum bisa disampaikan keterangannya berkait dengan hal tersebut.
"Nanti disampaikan, masih dilakukan pendalaman. Lokasi kami amankan. Bagi masyarakat tidak perlu panik dan tidak mendekat ke TKP. Belum selesai olah TKP karena banyak sekali serpihan tubuh," bebernya.
Sementara ini dilaporkan, ada 14 korban yang terdampak bom bunuh diri tersebut, dirawat di tiga rumah sakit. Korban luka dirawat di Rumah Sakit Stella Maris, tujuh korban dirawat di Rumah Sakit Akademis, dan empat orang dirawat di Rumah Sakit Pelamonia.
Baca juga: Jubir Wapres kutuk serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021