Menurut laporan itu, lebih dari 2.000 lokasi vaksinasi akan didirikan.
Rencana tersebut ditetapkan berdasarkan perkiraan soal kedatangan pengiriman pertama dari 2,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson pada akhir April, lapor surat kabar itu.
Kementerian Kesehatan tidak menanggapi panggilan telepon dan pesan singkat dari Reuters yang meminta komentar.
Afrika Selatan telah menjadi negara di benua Afrika yang paling terpukul oleh COVID-19.
Afsel sejauh ini mencatat jumlah tertinggi di benua itu terkait kasus infeksi dan kematian akibat penyakit virus corona, yaitu sedikitnya 1,5 juta kasus dan lebih dari 50.000 kematian.
Peluncuran vaksinasi berjalan lambat di negara itu. Sejauh ini, baru 231.605 orang, sebagian besar petugas kesehatan garis depan, yang sudah divaksin.
Pemerintah berencana untuk mengimunisasi 40 juta orang, atau dua pertiga dari populasi.
Setelah menghentikan sementara peluncuran vaksin AstraZeneca pada Februari, negara itu mulai melancarkan vaksinasi pada kalangan petugas kesehatan dengan vaksin Johnson & Johnson.
Pemerintah Afsel sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya, melalui perundingan bilateral, telah mengamankan pasokan 20 juta dosis vaksin dua suntikan buatan Pfizer-BioNTech.
Pengiriman vaksin disebutkan akan meningkat mulai kuartal kedua tahun ini.
Baca juga: Riset: Vaksin COVID Pfizer-BioNtech ampuh lawan varian Inggris, Afsel
Baca juga: Afrika Selatan luncurkan vaksin AstraZeneca untuk nilai kemanjuran
Sumber: Reuters
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021