Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse dalam jumpa pers virtual, Selasa, mengatakan bahwa Xiaomi memiliki model bisnis yang sangat efisien sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan.
"Karena kalau dilihat bisnis model dari Xiaomi ini terlihat misalnya banyak brand lain yang menghabiskan uang di marketing, di sini kita lebih menggunakan jalur yang simpel seperti media sosial," ujar Alvin.
Baca juga: Xiaomi siapkan lebih banyak ponsel "flaghsip" tahun ini
Baca juga: Xiaomi akan produksi mobil?
Alvin mengatakan bahwa banyak merek lain yang memilih mengeluarkan banyak uang untuk menggandeng selebriti ataupun menyewa papan reklame guna mengiklankan produk mereka.
Namun, hal tersebut tidak dilakukan Xiaomi. Alvin mengatakan Xiaomi lebih memilih mempercayakan promosi produk mereka melalui media sosial, para penggemar dan pelanggan setia, serta retailer royal yang memiliki visi yang sama.
Kekuatan tiga elemen tersebut, termasuk promosi "mulut ke mulut" yang dilakukan oleh para penggemar setia diyakini lebih efektif dalam memperkenalkan produk-produk terbaru Xiaomi.
"Kami percaya dengan cara seperti ini kita bisa menekan banyak pengeluaran biaya dan kita memilih untuk mengeluarkan biaya di part-part yang berkualitas, kita menghadirkan part-part yang terbaik di kelasnya agar bisa mencapai semua ini," kata Alvin.
Baca juga: Smartphone "low-end" bersaing ketat, bagaimana nasib ponsel lokal?
Baca juga: Xiaomi buka-bukaan komponen Mi 11
Baca juga: Xiaomi luncurkan flagship Mi 11, berapa harganya?
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021