Pasar saham Korea Selatan berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin, karena asing membeli saham lokal menyusul data ekonomi positif dari Amerika Serikat.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 8,03 poin atau 0,26 persen menjadi menetap di 3.120,83. Volume perdagangan mencapai 1,07 miliar saham senilai 12,8 triliun won (11,4 miliar dolar AS).
KOSPI memulai perdagangan dengan 0,27 persen lebih tinggi, tetapi berbalik turun beberapa menit setelah pembukaan pasar.
Indeks utama masuk dan keluar dari zona negatif, sebelum berbalik naik di sesi sore hari karena investor asing berubah menjadi pembeli bersih.
Investor asing dan ritel membeli saham masing-masing senilai 171,6 miliar won (152 juta dolar AS) dan 207 miliar won (183,4 juta dolar AS), tetapi investor institusional adalah penjual bersih.
Perusahaan AS menambahkan 916.000 pekerjaan pada Maret, melebihi ekspektasi pasar sekitar 675.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 6,0 persen di bulan Maret dari 6,2 persen di bulan sebelumnya.
Saham-saham berkapitalisasi besar berakhir beragam. Pemimpin pasar Samsung Electronics naik 0,7 persen, dan raksasa chip memori SK hynix naik 1,4 persen. Mesin pencari yang paling banyak digunakan Naver merosot 0,7 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem mengalami kontraksi 1,3 persen.
Produsen mobil terbesar Hyundai Motor naik 0,2 persen, dan Samsung Biologics, unit farmasi Samsung Group, naik 0,8 persen. Produsen baterai isi ulang Samsung SDI turun 2 persen, dan raksasa biofarmasi Celltrion turun 3,9 persen.
Indeks KOSDAQ atas saham-saham berkapitalisasi kecil kehilangan 0,32 poin, atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 969,77.
Mata uang lokal berakhir pada 1.127,7 won terhadap dolar AS, turun 0,2 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terdepresiasi di tengah tren dolar yang kuat.
Baca juga: Saham Korea Selatan untung, terkerek asing beli saham domestik
Baca juga: Saham Korea Selatan turun karena aksi jual investor asing
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh karena aksi jual investor institusional
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021