Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan acara Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 akan menjadi momentum kebangkitan Kota Surabaya sebagai kota wisata.tanggal 28 Oktober 2021 merupakan gongnya kegiatan wisata di Surabaya
"Insya Allah dari hasil jalur rempah tadi, tidak hanya rempah saja, tapi juga bagaimana kebudayaannya juga harus bergerak di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi saat menyambut kedatangan rombongan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Selasa.
Hadir dalam kesempatan itu Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Fitra Arda, Direktur Pengembangan Dan Pemanfaatan Kebudayaan Restu Gunawan dan beberapa pejabat Kemendikbud lainnya. Bahkan, pertemuan itu juga dihadiri oleh tim dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Mojokerto.
Mereka menemui Wali Kota Surabaya untuk berkoordinasi menggelar acara Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 di Surabaya.
Baca juga: Siapkan Ekspedisi Jalur Rempah KRI Dewaruci, Dirjen kunjungi Banda
Eri mengatakan Pemkot Surabaya siap mendukung penuh acara Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021. "Makanya, nanti tim dari Pemkot Surabaya, Kemendikbud dan komunitas kebudayaan akan segera menentukan rangkaian kegiatannya," kata Eri.
Menurut dia, pihaknya sudah menyampaikan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya terkait hal itu. "Kok ya pas, karena saya juga punya keinginan seperti itu. Insya Allah ini momentum Surabaya menjadi kota wisata, karena nanti juga akan disambungkan dengan wisata airnya, sehingga nanti akan dimulai dari Jembatan Merah," kata dia.
Eri juga menjelaskan bahwa alasan dimulai dari Jembatan Merah karena di situ ada sejarahnya dan ada pula bangunan kota lamanya, seperti bangunan Bank Mandiri, Bank Indonesia dan beberapa kantor BUMN lainnya.
Untuk itu, kata dia, semua gedung-gedung itu merupakan satu kesatuan dari kota lama, sehingga Surabaya ke depannya bukan hanya kota jasa, tapi juga kota yang mempunyai sejarah yang hebat dan punya kota lama yang diakui.
"Jadi, mulai hari ini kita gerakkan dengan semua tim, dan tanggal 28 Oktober 2021 merupakan gongnya kegiatan wisata di Surabaya, sehingga harapan saya meskipun sudah selesai acara pada tanggal 28 Oktober, tapi kegiatan wisata di kota lama itu akan terus jalan ke depannya," katanya.
Baca juga: Ditjen Kebudayaan jadikan Jalur Rempah sebagai program prioritas
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menjelaskan kedatangannya saat ini untuk bersilaturrahim dan berkoordinasi tentang rencana kegiatan Festival Jalur Rempah 2021. Konkretnya, kata dia, nanti akan ada KRI Dewaruci milik angkatan laut bekerja sama dengan Kemendikbud yang akan berlayar mengelilingi Indonesia.
"KRI Dewaruci ini akan berlayar dari Banda Neira, dan tanggal 28 Oktober 2021 akan tiba di Kota Surabaya. Karena bertempat di Surabaya, maka kami memohon izin kepada Pak Wali Kota dan memberitahukan kegiatannya, termasuk apa saja nanti yang sekiranya bisa dikolaborasikan di sini," kata Hilmar.
Menurutnya, fokus acaranya tidak hanya di pelabuhan, tapi juga di tengah kota. Karena ini festival rempah, maka pasti terkait dengan pangan, makanan, kuliner, jamu dan berbagai produk turunan lainnya.
Selain itu, ia juga ingin menghidupkan kegiatan seni dan jalur rempah harus dihidupkan kembali di Indonesia. Bahkan, ia juga ingin memperlihatkan bahwa inilah kontribusi Nusantara Indonesia pada dunia selama berabad-abad.
"Rencananya, tahun 2024 titik-titik yang sudah dilewati oleh KRI Dewaruci ini dan yang sudah diidentifikasi cagar budayanya, serta seluruh rangkaiannya sebagai satu kesatuan akan didaftarkan sebagai warisan wisata dunia," ujarnya.
Baca juga: Kemendikbud luncurkan laman Jalur Rempah Nusantara
Baca juga: Ekspedisi jalur rempah Nusantara singgahi Pulau Bintan pada September
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021