Menurut Kepala Subdivisi Bisnis Lembaga Penyalur Dana Bergulir-Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) Satria Septiawan dalam keterangan tertulis, Ahad, pembiayaan PEN itu telah diserap koperasi di seluruh Indonesia saat berbicara
Hanya saja bagi pelaku UMKM yang ingin mengakses dana ini tidak bisa langsung mendapatkannya. Pelaku UMKM harus
bergabung dalam wadah koperasi.
Pandemi COVID-19 yang sudah melanda sekitar setahun belakangan mempengaruhi banyak kalangan, termasuk pelaku UMKM. Pemerintah memberikan berbagai bantuan agar UMKM tetap bertahan.
Ini karena kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto sangat besar sekitar 60 persen.
Salah satu bentuk bantuan pemerintah disalurkan melalui LPDB-KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM.
Satria dalam webinar bertajuk "Tren Sajian Idul Fitri 2021 dan Strategi Berbisnis di Bulan Ramadhan Bersama UMKM" di Hotel Aston Simatupang Jakarta menjelaskan bahwa kredit macet (non performing loan/NPL) terbilang kecil sekitar 1,24 persen. Salah satu penyebabnya, yaitu bunga yang diberikan lebih rendah dibanding bunga normal.
Baca juga: Disparekraf DKI siapkan bazar daring khusus UMKM di bulan Ramadhan
Baca juga: Dinas PMPTSP DKI petakan dampak pandemi bagi UMKM
Bunga pinjaman bagi koperasi lewat PEN hanya dikenakan sebesar 3 persen. Di luar PEN, bunga LPDB-KUMKM biasanya sekitar 5 sampai 7 persen.
Pada triwulan I tahun ini, pihaknya masih menyalurkan pinjaman melalui PEN sebesar Rp487 miliar. Ke depan, LPDB tidak hanya menjadi penyalur tapi juga melakukan pendampingan dan inkubator sehingga menghasilkan koperasi dan UMKM yang lebih berkualitas.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Layanan UKM Smesco Astika Kasiro mengatakan bahwa penjualan UMKM yang menjadi binaannya selama pandemi turun hingga 60persen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami bekerja sama dengan Gojek melalui Gostore dengan mengadakan 'live shopping' pada Maret 2021 untuk perdana. Hasilnya produk herbal dan spa UMKM terjual habis karena audiens antusias terhadap acara itu. Produk makanan minuman juga naik dalam acara itu,” tutur Astika.
Melihat keberhasilan itu, pihaknya akan kembali mengadakan "live shopping" di Gostore pada bulan puasa nanti. Kali itu, produk yang diangkat yaitu fesyen dan aksesori.
Selain dengan Gojek, Smesco juga bekerja sama dengan Kimia Farma yang memiliki 1.300 gerai untuk produk herbal dan spa. Pihaknya juga menggandeng Accor Group untuk perluasan pasar di hotel.
Baca juga: Disparekraf DKI gandeng hotel beri ruang untuk UMKM promosi batik
Baca juga: DPRD dorong DKI perhatikan UMKM cegah pertambahan penduduk miskin
Dalam acara itu, pelaku UMKM diwakili Owner Wintje's Cake Windy Poerwono. Ia menceritakan jatuh bangun mengembangkan bisnis kuenya selama dua tahun.
Awalnya, Windy mengurus perizinan serta mengikuti berbagai pelatihan dan bazaar dari Pemprov DKI Jakarta.
Ia berprinsip dalam menjalankan bisnis untuk mencari rezeki yang halal dan tabungan akhirat. Karena itu, ia memikirkan kebahagiaan karyawannya dengan memberikan penghargaan bagi prestasi mereka berupa umrah gratis dan kesempatan bersekolah. Hingga kini usahanya meliputi 65 produk kue untuk melayani seluruh segmen pasar.
Dalam webinar tersebut juga diselenggarakan demo masak yang disumbang Unilever.
Menurut Digital Marketing Lead Unilever Food Solutions Kahfi Arif, pihaknya turut peduli dengan pengembangan UMKM yang terkena dampak pandemi. Unilever memberikan tips membuat menu yang meningkatkan omzet selama Ramadan atau biaya lebih rendah.
“Untuk lebih jelasnya menu-menu tersebut dapat dilihat di situs web unileverfoodsolutions.co.id dam Instagram @unileverfoodsolutionsid,” kata Kahfi.
Bagi yang berminat dapat pula menyaksikan pelatihan untuk UMKM oleh Unilever dan Tokopedia selama Ramadhan sebanyak empat kali.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021