"Tentu kami akan kejar terus mereka. Mereka ini melanggar hukum. Aparat Kepolisian dan TNI tidak akan mundur selangkahpun untuk menegakkan aturan. Kita akan cari dan tangkap mereka," kata Irjen Fakhiri di Timika, Selasa.
Kapolda Papua mengakui menerima informasi bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari berbagai wilayah di pegunungan Papua mendapatkan perintah dari pimpinan KKB Lek Gakak Telenggen untuk berkumpul di Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak.
Agenda utama berkumpulnya para gembong kelompok bersenjata separatis Papua itu untuk menyelesaikan persoalan adat perang suku.
Baca juga: Bupati Puncak: ASN dan pegawai kontrak agar bertahan di Beoga
Baca juga: Menipis, persediaan bahan makanan di Beoga-Papua hanya cukup 3 hari
Baca juga: Akibat pembakaran, kerugian sekolah di Beoga capai Rp7,2 miliar
"Rombongan yang dari Beoga itu juga mau berkumpul ke Ilaga. Tapi mengapa mereka melakukan hal-hal yang melewati batas perikemanusiaan dengan menembaki guru-guru yang bertugas di sana," ujar Irjen Fakhiri.
Polda Papua juga menerima informasi bahwa motif pembakaran helikopter milik PT Ersa Air yang terparkir di Bandara Aminggaru, Ilaga oleh KKB pada Minggu (11/4) malam sebagai reaksi protes kepada Pemkab Puncak lantaran tidak menerima bagian pembayaran tuntutan ganti rugi yang diajukan KKB Beoga saat mengizinkan pesawat Dabi Air mengangkut jenazah dua guru yang ditembak pada Sabtu (10/4).
"Itu baru sebatas informasi. Mudah-mudahan kami bisa menangkap orang-orang itu untuk mengetahui apa motif mereka sesungguhnya melakukan hal-hal yang sangat mengganggu aktivitas pemerintahan di Kabupaten Puncak," jelasnya.
Setelah membakar helikopter milik PT Ersa Air di Bandara Aminggaru Ilaga, KKB juga diketahui mengirim surat tantangan kepada aparat keamanan.
Selembar surat yang bernada provokatif itu berhasil ditemukan di sekitar lokasi pembakaran helikopter.
Pada surat tersebut, KKB di bawah komando Lekk Gakak Telenggen meminta aparat keamanan memburu mereka.
"Dari Lekk Gakak Telenggen dan Militer Murib, kalau mau kejar sekitar Ilaga ini. Salam Papua Barat," demikian bunyi surat tantangan tersebut.
Pihak Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III kepada wartawan membenarkan terkait temuan surat tantangan tersebut.
Perwira Penerangan Kogabwilhan III Letkol Laut KH Deni Wahidin dalam keterangannya, Senin (12/4) menyebut surat tersebut sebagai bentuk upaya Lekk Gakak Telenggen dan Militer Murib menjadikan Ilaga sebagai daerah pertempuran.
Aparat menegaskan pihaknya tidak akan mudah terpancing dengan provokasi tersebut.
“Ini salah satu bentuk provokasi dari LT dan MM yang berusaha memancing aparat keamanan untuk melakukan pengejaran. Yang jelas aparat tidak mudah terprovokasi dan tidak mau masyarakat terus menjadi korban dari perbuatan-perbuatan keji KKSB," ujarnya.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021