• Beranda
  • Berita
  • 672 ton hasil perikanan Sumut diekspor dalam "Indonesia Satu Ekspor"

672 ton hasil perikanan Sumut diekspor dalam "Indonesia Satu Ekspor"

14 April 2021 18:29 WIB
672 ton hasil perikanan Sumut diekspor dalam "Indonesia Satu Ekspor"
Pelepasan ekspor hasil perikanan Sumut dari Belawan, Rabu. (ANTARA/Humas SKIPM Medan II)

Ekspor 672 ton hasil perikanan dari Pelabuhan Belawan, Sumut, senilai 4,235 juta dolar AS atau setara Rp61, 8 miliar.

Sumatera Utara berkontribusi sebanyak 672 ton hasil perikanan dalam kegiatan Indonesia Satu Ekspor yang dilakukan serentak secara nasional, Rabu.

"Ekspor 672 ton hasil perikanan dari Pelabuhan Belawan, Sumut, senilai 4,235 juta dolar AS atau setara Rp61, 8 miliar, " ujar Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Medan II, Edi Santoso di Medan, Rabu.

Menurut dia, hasil perikanan dari 14 Unit Pengolahan Ikan (UPI) binaan SKIPM Medan II itu diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Serbia, Korea, Malaysia, dan Singapura.

Baca juga: Ganjar lepas ekspor 584 ton produk perikanan asal Jateng

Edi menjelaskan ada 41 UPI yang siap berkontribusi meningkatkan ekspor hasil perikanan Sumut melalui Pelabuhan Belawan.

"Kegiatan Indonesia Satu Ekspor diharapkan dapat meningkatkan potensi perikanan khususnya di Sumut," ujar Edi.

Indonesia Satu Ekspor dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong peningkatan ekspor hasil perikanan pada masa new normal.

Baca juga: Bulan Mutu Karantina 2021, KKP lepas ekspor produk perikanan serentak

Ekspor serentak dari 24 pelabuhan laut dan 22 bandar udara melalui Indonesia Satu Ekspor memberikan gambaran betapa besarnya potensi sektor perikanan dapat menyumbang devisa negara hanya dalam hitungan satu pekan.

Dari 29 provinsi yang berasal dari 37 UPT Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan telah diberangkatkan sebanyak 11.637 ton hasil perikanan dan 10.611.095 ekor ikan hidup menuju destinasi 40 negara tujuan ekspor.

Ekspor serentak tersebut tercatat menghasilkan devisa sebesar 69,437 juta dolar AS atau sekitar Rp 1 triliun.


 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021