"Ini sangat melibatkan peran perempuan, yaitu para ibu rumah tangga bagaimana memilah, mendaur ulang dan menjadikan sampah rumah tangga lebih bernilai. Ini penting sebab sampah ini juga salah satu faktor penyebab banjir," ungkapnya saat memperingati Hari Kartini di Cibinong, Bogor, Rabu.
Menurut dia, program peduli lingkungan itu telah dituangkan juga dalam Instruksi Bupati kepada setiap desa dan kelurahan agar masing-masing memiliki satu kampung ramah lingkungan (KRL) sebagai tempat memilah sampah dari sumbernya.
Dia tengah fokus dalam menjaga lingkungan sebagai langkah pencegahan dini terjadinya bencana alam di Kabupaten Bogor. Terlebih di wilayahnya terdapat hulu dari Sungai Ciliwung.
"Salah satu upaya konservasi lingkungan yang kita lakukan salah satunya melakukan penanaman puluhan ribu vetifer secara masal di daerah zona merah bencana alam," kata Ade Yasin.
Tak hanya menanam pohon, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga akan membangun lima waduk dengan menggandeng pemerintah daerah (pemda) tetangga dan pemerintah pusat.
Baca juga: Ade Yasin bangga Bogor ekspor 16 kontainer zeolite Ke Bangladesh
Baca juga: Ketua DPRD Bogor beri nilai positif kinerja Pemkab Bogor 2020 Lima waduk itu tersebar di beberapa wilayah, yakni Waduk Sukamahi di Megamendung, Waduk Ciawi, Waduk Narogong, Cibeet dan Cijurey yang bekerjasama dengan pemerintah pusat.
"Ini sebagai wujud keseriusan kami dalam menangani persoalan bencana di zona rawan banjir. Kami juga sudah lakukan kerja sama dan komunikasi dengan kota-kota mitra seperti Bekasi, Jakarta dan Depok untuk mencegah terjadinya bencana alam," kata politisi PPP itu.
Ade Yasin menyebutkan, Kabupaten Bogor memiliki sembilan aliran sungai yang dua di antaranya mengalir langsung ke Jakarta seperti Cisadane dan Ciliwung. Kemudian ada tujuh lintasan sungai yang sering menyebabkan bencana banjir, yakni Cileungsi, Cikeas, Cidurian, Ciaruten, Cisadane, Cibeet dan Ciliwung yang mengalir ke Jakarta.
Pemkab Bogor dan Bekasi sudah melakukan kerja sama yang dituangkan dalam MoU penanggulangan pengendalian pencemaran dan pengendalian sampah di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas.
"Penanganan banjir ini harus hulu, tengah dan hilir, terintegrasi dan kolaborasi dengan beberapa daerah seperti Kota Bogor, DKI Jakarta dan Bekasi,” katanya.
Baca juga: Selangkah lagi menuju kemajuan Tenjo
Baca juga: Penduduk padat jadi alasan Ade Yasin dukung pemekaran Bogor Timur
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021