Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp500 juta dalam kegiatan amal untuk membantu warga Palestina.Kami 'road show' sudah di tujuh kabupaten/kota dalam kegiatan amal bagi Palestina ini
Menurut Ketua ACT Kalsel Zainal Arifin dalam Gelar Kampoeng Senja yang bertajuk Charity for Palestine di Amanah Borneo Park, Banjarbaru, Minggu, kegiatan pengumpulan donasi bagi amal untuk Palistina tersebut berlangsung sejak 20 April 2021.
"Kami 'road show' sudah di tujuh kabupaten/kota dalam kegiatan amal bagi Palestina ini. Hari ini ditutup di Amanah Borneo Park," ujarnya.
Baca juga: ACT NTB himpun 25 ton bantuan logistik untuk korban gempa
Menurut dia, "road show" ini dihadiri langsung Syekh Ahmed Almasamha dari Ramallah, Palestina.
"Agar beliau bisa menyampaikan kondisi saat ini di Palestina, hingga ajakan berdonasi," tutur Zainal.
Menurut dia, ajakan berdonasi untuk kemanusiaan di Palestina yang meliputi di pondok pesantren, pengajian dan lainnya ini ternyata direspon besar masyarakat Kalsel, hingga kini sudah terkumpul dana lebih Rp500 juta.
Untuk dana yang didapat ini, turur Zainal, diserahkan penuh kepada Global Humanity Response – Aksi Cepat Tanggap (GHR-ACT) yang ada di Palistina.
Baca juga: 15 ton logistik bantuan dikirim ACT Sumsel ke Sulbar dan Kalsel
"Jadi tim ACT yang berkantor Palestina itu nanti yang mengatur penggunaan bantuan dari masyarakat Kalsel ini, apakah untuk Ramadhan di sana atau yang lainnya," papar Zainal.
Menurut dia, ACT dari awal berdiri sudah ada di Palestina, sebagai kewajiban bersama untuk misi kemanusiaan, seban Palestina belum merdeka.
"Kita bukan bicara masalah agama, tapi masalah kemanusiaan, bangsa Palestina masih memerlukan pertolongan kita," tutur Zainal Arifin.
Baca juga: Gubernur Khofifah berangkatkan kapal kemanusiaan usai sembuh COVID-19
Direktur Operasional Amanah Borneo Park Hj Yuliajarwati menyampaikan, dukungan Amanah Borneo Park sebagai bagian masyarakat Kalsel yang merasa prihatin atas kesengsaraan warga Palestina.
"Kita sebagai bangsa yang memiliki toleransi yang tinggi mengecam aksi Zionis Israel terhadap warga Palestina," ujarnya.
Sebagai orang yang pernah melihat secara langsung ke Palestina, dirinya merasa warga Palestina belum dapat kemerdekaan utuh, sebab masih di bawah bayang-bayang intimidasi dari Zionis Israel.
"Sekitar akhir 2019 lalu saya beserta keluarga tur ziarah lah ke Majidil Aqsa, di sana memang warga Palestina yang ingin beribadah di mesjid suci itu sangat dibatasi," ujarnya dengan nada emosional hingga meneteskan air mata.
Baca juga: Wamenag: Indonesia berdiri di belakang perjuangan rakyat Palestina
Dia pun merasa warga Palestina seperti numpang saja di negara mereka sendiri, karena campung tangan kekuasaan Israel besar di sana mencengkram kebebasan mereka.
"Kesejahteraan mereka sangat memprihatikan," tuturnya.
Dia pun berharap, warga Palestina segera mendapatkan kemerdekaan mereka, hingga dia berharap masyarakat dunia agar bisa membantu mewujudkan itu.
Baca juga: NU Jatim serukan sanksi internasional terhadap Israel
Sementara itu, Syekh Ahmed Almasamha dari Ramallah, Palestina yang hadir dalam kegiatan ACT Kalsel menyampaikan rasa terima kasih warganya yang tinggi atas dukungan besar dari masyarakat Indonesia, terutama di Kalsel.
Menurut dia, warganya terus berupaya untuk memperjuangkan kemerdekaan yang hakiki, demi kesejahteraan dan mendapatkan hak yang sama seperti masyarakat dunia lainnya salam beribadah dan lainnya.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Indonesia yang tidak terus mendukung Palestina untuk merdeka," ujarnya.
Baca juga: AWG kecam kekerasan di Kompleks Masjid Al Aqsa
Pewarta: Sukarli
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021