Gubernur Banten Wahidin Halim optimistis Bank Banten mampu bersaing dengan perbankan lainnya karena memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan.Kalau Bank Banten sudah dipercaya, saya yakin Bupati/Walikota akan menaruh kas daerah (RKUD) di Bank Banten
"Bank Banten harus bersaing dan berani berkompetisi. Pasti bisa, kita punya potensi yg luar biasa," kata Gubernur Banten Wahidin Halim dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. di Serang, Kamis.
Menurut Wahiding, saat ini Bank Banten bisa mengelola dana hingga Rp15 triliun yang merupakan satu potensi yang luar biasa besar.
Ia mengatakan, perjalanan Bank Banten hingga bisa seperti saat ini berkat keterlibatan seluruh para pemangku kepentingan nasional dan regional.
"Ini memang membutuhkan waktu perjuangan yang panjang sejak 2018. Setelah dinyatakan sehat, saya sangat bersyukur sekarang modalnya ya semangat untuk bangkit," katanya.
Diakui Gubernur Banten, dalam proses penyehatan Bank Banten, pihaknya ke KPK, Kemenko Marinvest, Kepolisian, DPRD Provinsi Banten dan pihak-pihak lainnya untuk melakukan konsultasi.
"Saya senang sekali dengan pemegang saham yang masih bersemangat dan mendukung. Alhamdulillah, sekarang Bank Banten dinyatakan sehat," kata Wahidin..
"Kita awali Bank Banten dengan manajemen yang jujur dan dipercaya," tambah Wahidin.
Baca juga: OJK nyatakan Bank Banten sehat
Baca juga: Anggota DPRD Banten minta kas daerah dialihkan ke Bank Banten
Ia juga berharap kepada manajemen Bank Banten untuk memangkas divisi ataupun cabang yang tidak efektif dan tidak produktif. Selain itu, dalam pengembangannya, manajemen harus menjaga prinsip kehati-hatian.
"Kalau Bank Banten sudah dipercaya, saya yakin Bupati/Walikota akan menaruh kas daerah (RKUD) di Bank Banten. Saham Bank Banten di pasar juga sudah cukup bagus," kata Wahidin.
Sementara itu, Dirut Bank Banten Agus Syabarrudin melaporkan, Bank Banten saat ini sedang melakukan proses transformasi. Mempersiapkan Bank Banten untuk bersaing melalui penguatan modal insani, penguatan sistem informasi, penguatan permodalan dan likuiditas, serta mempersiapkan teknologi informasi dan refocusing usaha.
"Secara prinsip, Bank Banten siap untuk penerimaan RKUD Provinsi Banten dan pengelolaannya," kata dia.
Setelah status BDPK (Bank Dalam Pengawasan Khusus) dicabut oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Bank Banten terus berbenah dengan merubah budaya perusahaan. Tujuannya, agar Bank Banten semakin dipercaya oleh masyarakat atau nasabah sebagai tempat menyimpan uangnya.
Bank Banten mencanangkan budaya kerja baru yaitu TRUST yang merupakan singkatan dari Think Different, Reliable, Universe, Sustainable, dan Track.
Bank Banten terus melakukan penguatan dan penyempurnaan untuk menjadi ‘Bank Jawara’, bukan hanya dalam bentuk produk dan layanan namun juga penguatan sumber daya manusia untuk meraih kinerja yang optimal.
"Melalui perubahan budaya perusahaan ini, saya berharap kita bersama-sama bisa menjadikan Bank Banten sebagai ‘Bank Jawara’ yang menjadi pendorong laju perekonomian di Provinsi Banten," kata Agus.
Baca juga: Bank Banten dapat suntikan modal dari Sinarmas Group dan Bangkok Bank
Pewarta: Mulyana
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021