Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan sistem perdagangan daring di era digitalisasi seperti saat ini menjadi tantangan untuk upaya perlindungan konsumen, karena sistemnya jauh berbeda dengan jual beli konvensional.Tantangan kita ke depan jadi lebih besar. Karena bagaimanapun, sistem perdagangan baru dengan moda elektronik ini punya tantangan tersendiri
"Tantangan kita ke depan jadi lebih besar. Karena bagaimanapun, sistem perdagangan baru dengan moda elektronik ini punya tantangan tersendiri," kata Mendag Lutfi dalam acara halal bihalal Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) secara daring di Jakarta, Jumat.
Mendag Lutfi menekankan perlu kerja sama yang erat antar-lembaga untuk bisa mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia, di samping juga tetap memberikan upaya perlindungan pada konsumen.
Baca juga: BI perkuat perlindungan konsumen di era ekonomi digital
Dia menegaskan saat ini pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi positif agar bisa keluar dari resesi. Namun dia mengingatkan agar seluruh pihak tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
"Tolong kita tetap disiplin, kita tidak bisa lengah. Mudah-mudahan kerja sama kita, BPKN dengan Kementerian Perdagangan bahu membahu memberikan perlindungan pada konsumen," kata Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi turut menyinggung mengenai tidak adanya lonjakan harga barang dan jasa saat Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Namun menurutnya hal tersebut juga dipicu oleh masih rendahnya daya beli masyarakat. Ia memberikan catatan konsumsi masyarakat masih -2,3 persen pada kuartal pertama 2021.
Baca juga: OJK beberkan tantangan perlindungan konsumen di era digital
Pada kesempatan yang sama, Ketua BPKN Rizal Halim mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H sekaligus menghaturkan permohonan maaf kepada para pemangku kepentingan yang menjadi mitra kerja BPKN.
"Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, mohon maaf lahir dan batin. Kami memohon maaf apabila dalam melaksanakan tugas terdapat kesalahan baik disengaja ataupun tidak disengaja," kata Rizal.
Acara halal bihalal di lingkungan BPKN tersebut dihadiri oleh karyawan, pejabat, maupun eks pimpinan BPKN di periode-periode sebelumnya.
Baca juga: BPKN: Aduan konsumen di jasa keuangan terbanyak soal asuransi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021