Program itu adalah hasil kerja sama Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University dengan PT Teman Muda Berkarya dan LRT City Sentul.
"Dari 64 proposal, kami pilih 23 terbaik. Dari 23 proposal itu, ada sembilan proposal atau tim yang kita danai. Yakni empat tim dari kategori FnB (food and beverages) dan lima bisnis dari kategori non-FnB," ujar CEO PT Teman Muda Berkarya Arman Masagung dalam keterangan IPB University yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: IPB University raih tiga program hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Program Brightcube memutuskan ada tiga tim terbaik yaitu juara pertama adalah Tim Vendor Kampus dari IPB University, pemenang kedua yakni Tim Kwans Express dan juara ketiga yaitu Tim Kopistasi dari Universitas Trisakti.
Selain itu ada juga penghargaan bagi "the most active founder" yaitu Aditya Erlangga, M Nandi Wardhana Adhi dan Rizky Julianto, ketiganya dari IPB University.
Menurut Aman, program tersebut dilakukan untuk memberikan manfaat pengalaman bisnis bagi mahasiswa secara nyata.
Mahasiswa didorong untuk tumbuh dalam inkubator yang dirancang selama enam pekan dengan berbagai mentor yang akan membantu mereka akselerasi dengan cepat dalam bisnisnya. Hal itu sesuai motto Program Brightcube yaitu "Fail Fast Grow Faster".
Tim yang terpilih mendapatkan keuntungan berupa investasi bisnis, tempat kerja ala coworking space dan coliving serta Soho sebagai tempat usaha yang dapat dimanfaatkan selama enam pekan pelaksanaan program.
Program Brightcube itu sejalan juga dengan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimana para mahasiswa akan mendapatkan sertifikat dari aktivitas yang dijalankan setara dengan 13 Satuan Kredit Semester (SKS).
"Harapan ke depannya adalah semakin banyak lagi kaum muda yang antusias dan kreatif untuk dapat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah wirausaha nasional," ujar Lindawati Kartika, salah satu juri dari program Brightcube perwakilan dari IPB University.
Baca juga: Prodi Fisika IPB University terus lakukan riset hasilkan inovasi
Baca juga: Pakar: Masyarakat perlu bentengi diri tidak berutang layanan fintech
Baca juga: Rektor IPB: "Technosociopreneurship" penting dalam perkembangan di FKH
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021