Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mendata pada periode Januari 2021 hingga 23 Mei 2021, di tengah pandemi COVID-19, warga setempat yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) sudah mencapai sebanyak 112 kasus.Kota Pekanbaru masih dilanda pandemi COVID-19, namun demikian Dinkes tetap menggencarkan edukasi dan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan kepada masyarakat melalui setiap puskesmas untuk menekan jumlah kasus DBD tersebut
"Berdasarkan data, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi salah satu kecamatan penyumbang kasus tertinggi, yang tercatat sebanyak 22 kasus DBD," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih, di Pekanbaru, Senin.
Dia mengatakan Kota Pekanbaru masih dilanda pandemi COVID-19, namun demikian Dinkes tetap menggencarkan edukasi dan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan kepada masyarakat melalui setiap puskesmas untuk menekan jumlah kasus DBD tersebut.
Kendati belum ada kasus meninggal akibat DBD, katanya, sebagian pasien yang diserang DBD sudah sembuh dan kembali beraktivitas bersama keluarganya.
"Namun masih ada beberapa orang yang masih dirawat," katanya.
Karena itu, kata dia, masyarakat perlu menerapkan polah hidup bersih dan sehat. "Jika menemukan gejala-gejala DBD, seperti demam turun naik dan bintik merah pada kulit agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Dalam upaya mencegah perkembanganbiakan larva nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD, katanya, maka Dinkes Pekanbaru juga melakukan pengasapan (fogging) terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut.
Ia merinci kecamatan di Pekanbaru yang warganya terjangkit DBD adalah Kecamatan Tenayan Raya 19 kasus, Kecamatan Tuah Madani 12 kasus. Kecamatan Limapuluh 10 kasus, Payung Sekaki 12 kasus, Rumbai 10 kasus, Sail 6 kasus, Bukit Raya 5 kasus, Bina widya 5 kasus, Rumbai Timur 5 kasus, Sukajadi 3 kasus, Pekanbaru Kota 1 kasus, Senapelan 1 kasus, dan Kacamata Kulim 1 kasus.
"Khusus untuk Kecamatan Rumbai Barat belum ditemukan warga terjangkit DBD," demikian Zaini Rizaldy Saragih.
Baca juga: Kemenkes: DBD masih mengintai saat pandemi COVID-19
Baca juga: 422 warga Kota Pekanbaru terserang DBD, 5 meninggal dunia
Baca juga: Periode Januari-Juni 2020, kasus DBD Riau mencapai 2.419 kasus
Baca juga: 50 warga Riau meninggal akibat DBD
Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021