"Dengan teknologi semua orang dapat ikut serta dalam pencegahan, mendeteksi, dan meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan jantung," kata Clouddian Fazalmuttaqin dalam keterangannya, Minggu.
Aplikasi ini dikembangkan oleh mahasiswa Fasilkom UI yaitu Clouddian Fazalmuttaqin, Nathasya Eliora Kristianti, Douglas Raevan Faisal, dan Adam Maulana.
Baca juga: Peneliti UI gunakan AI untuk deteksi ujaran kebencian di Twitter
Aplikasi bernama CardiWatch ini merupakan aplikasi low-cost dengan layanan tindakan pencegahan. Screening awal berbasis photoplethysmograph (PPG) digunakan untuk monitoring detak jantung, dengan melihat perubahan volume darah dalam pembuluh darah, dan konsultasi seputar kesehatan jantung dan penyakit kardiovaskular langsung dengan dokter spesialis jantung.
Penciptaan aplikasi ini berawal dari keinginan tim untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di bidang teknologi kesehatan dengan memuat teknologi yang ramah pengguna, khususnya masyarakat awam.
Baca juga: Peneliti: Virus infodemik bisa turunkan kepercayaan otoritas kesehatan
Selain itu, adanya fakta bahwa penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia, bahkan di dunia, juga melatarbelakangi pembuatan aplikasi ini.
Fitur utama aplikasi ini adalah screening Arrhythmia, yaitu kondisi gangguan pada irama jantung. Untuk dapat melakukan screening, pengguna hanya meletakkan salah satu jari mereka pada gawai pintar yang telah ter-install di aplikasi CardiWatch dengan posisi menutupi kamera belakang dan flash.
Setelah itu, hasil screening akan ditampilkan kepada pengguna yang berisi beats per minutes (bpm) jantung dan indikator Arrhythmia atau tidak.
Baca juga: Peneliti UI-IPB temukan bahan alam potensial cegah COVID-19
Berkat inovasi tersebut, Clouddian bersama tim berhasil mengamankan posisi mereka sebagai finalis di ajang Imagine Cup 2021 yang diselenggarakan oleh Microsoft. Kompetisi ini melibatkan para ahli teknologi muda dari seluruh dunia untuk mempromosikan adaptasi platform, memperluas akses pasar, dan mencari talenta terbaik.
Pada kompetisi peserta membuat proyek baru dan inovatif yang menonjolkan bakat dan minat mereka, dan akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan para profesional, memperoleh keterampilan baru, memenangkan pendanaan untuk memaksimalkan penerapan ide-ide mereka, dan menerima bimbingan dari para pemimpin teknologi.
Melalui beberapa putaran kompetisi online dan tatap muka, para peserta memperebutkan gelar kejuaraan berhadiah uang tunai dan program mentoring.
Imagine Cup menitikberatkan pada inovasi yang mengubah cara hidup manusia, tentang solusi, dan aplikasi yang bisa menyelamatkan nyawa manusia. Kompetisi ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengembangkan jawaban yang efektif guna meningkatkan gaya hidup masyarakat di seluruh dunia, melalui ide-ide teknologi yang mereka ciptakan.
“Pencapaian para mahasiswa kami ini menunjukkan bahwa materi pengajaran di bangku kuliah dapat memberi solusi terhadap permasalahan di masyarakat,” kata Pejabat Dekan Fasilkom UI, Dr. Petrus Mursanto.
Petrus menambahkan Fasilkom UI, mendukung talenta-talenta berbakat di bidang teknologi, untuk terus berinovasi guna menjawab permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021