Setelah sekitar delapan tahun berkarir di salah satu perusahaan minyak dan gas di Qatar, Muhamad Kamaluddin "pulang kampung" ke Tanah Air.PT Jaklingko Indonesia akan menjadi perusahaan yang inovatif dan transformatif untuk mewujudkan mobilitas yang saling terhubung
Berbekal ragam pengalaman di berbagai unit bisnis yang berbeda dan komitmen profesional yang tinggi, Kamaluddin terdorong untuk menjadi bagian kemajuan transportasi di DKI Jakarta.
Kamaluddin memilih PT MRT Jakarta sebagai tempat berkarir dan bertugas sebagai Kepala Strategi dan Perencanaan Korporasi.
Dua tahun kemudian, ia menjadi Kepala Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta.
Karir dan pengalamannya di PT MRT Jakarta selama lebih dari lima tahun membawanya untuk menerima amanah sebagai Direktur Utama PT JakLingko Indonesia dari Pemprov DKI Jakarta.
Amanah itu ia coba tunaikan bersama dengan timnya dalam waktu yang relatif cukup padat.
Secara definitif pada Februari 2021 ia dilantik sebagai direktur utama, kemudian ditugaskan segera oleh para pemegang saham untuk mengintegrasikan pembayaran antarmoda transportasi pada Agustus 2021.
Kamaluddin menjelaskan kehadiran PT JakLingko Indonesia diharapkan dapat merubah paradigma masyarakat tentang transportasi publik yang belum maksimal terintegrasi antara satu dengan yang lainnya, misalnya sistem pembayaran.
Baca juga: JakLingko targetkan integrasi transportasi DKI Jakarta Agustus 2021
Saat ini sistem pembayaran transportasi publik di DKI masih dikelola oleh masing-masing operator transportasi publik.
Tarif yang dikenakan kepada pengguna juga masih bergantung pada kebijakan operator itu sendiri.
Dari persoalan tersebut, Kamaluddin mengemban amanah mentransformasikan sistem transportasi DKI Jakarta.
Konsep yang ia usung adalah integrasi pembayaran dan tarif melalui metode "Elektronik Fare Collection" (EFC) antarmoda transportasi.
Integrasi pembayaran antaroperator nantinya akan dibangun sistem yang sama dan saling berinteraksi.
Dengan begitu, kebijakan sistem tarif antarmoda transportasi di DKI akan menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.
Metode EFC memberikan kemudahan pembayaran melalui satu tiket dan tarif berdasarkan jarak.
Dengan sistem pembayaran yang tersentralisasi, EFC dapat membantu operator dalam manajemen data dari para pengguna transportasi publik.
Dengan sistem integrasi pembayaran transportasi publik JakLingko Indonesia, maka tiket dan tarif antarmoda akan saling terhubung menuju "Mobility as a Service" (MaaS).
Transformasi menantang
Transformasi yang dibawa Kamaluddin kepada perusahaan ini terbilang sangat menantang.
Tidak mudah mengintegrasikan antarmoda dengan karakter bisnis proses yang berbeda-beda.
Namun, kebutuhan akan integrasi dinilai sangat penting untuk menunjang keberlanjutan sistem transportasi di Indonesia khususnya di Jakarta, sehingga sangat diperlukan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi.
Baca juga: Dirut PT Jaklingko raih penghargaan Inspiring Professional Award 2021
Pria lulusan teknik dari ITB Bandung, kemudian School of Business dari Universitas Michigan di Amerika Serikat dan London Business School ini mengatakan perlu langkah strategis bagi PT JakLingko Indonesia dalam pengembangan transportasi publik.
Satu aplikasi sebagai perencana perjalanan masyarakat Jakarta adalah langkah pasti dalam membangun transportasi publik yang berkelanjutan.
Pada prinsipnya pengembangan transportasi itu perlu ada 4A yaitu "availability" yakni transportasi harus tersedia dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selanjutnya, "affordability" yakni terkait tarif yang memiliki kesesuaian dengan masyarakat.
Selanjutnya, "acessibility" yang berkaitan dengan akses bagi seluruh kalangan, baik itu profesional, penyandang disabilitas, maupun komunitas lain.
Terakhir yakni "awareness" terkait pengenalan fasilitas transportasi di Jakarta yang sudah sangat modern dan berkelanjutan.
Ia mengharapkan PT Jaklingko Indonesia akan menjadi perusahaan yang inovatif dan transformatif untuk mewujudkan mobilitas yang saling terhubung.
Selain itu, kompetensi suatu transportasi juga diperlukan untuk membentuk transportasi yang berkelanjutan.
Baca juga: Anies klaim Jaklingko jadikan warga Jakarta lebih sejahtera
Menurut Kamaluddin, transportasi bukan hanya infrastruktur tetapi juga harus memberikan pelayanan kepada semua penggunanya.
Diharapkan dari pelayanan tersebut, semua penggunanya akan mendapatkan pengalaman seru dalam menikmati integrasi transportasi.
Selain itu, inovasi pada transportasi di bidang teknologi harus terus berkembang sehingga jaringan akan terus bergerak, salah satunya adalah transformasi data pada transportasi yang akan memberikan efisiensi pada pengelolaannya.
Ke depan, dengan pengelolaan data yang dilakukan JakLingko melalui penerapan "Account Based Ticketing" (ABT) pada kuartal kedua tahun 2022, diharapkan dapat memberikan layanan tarif terjangkau yang berbasis data.
Tarif terjangkau itu diharapkan menyasar kalangan pelajar, lansia, dan lapisan masyarakat menengah ke bawah lainnya.
Program itu diharapkan sejalan dengan visi pemerintah pusat maupun daerah dalam memberikan tarif antarmoda transportasi yang terjangkau di segala lapisan masyarakat.
Sekilas JakLingko
JakLingko Indonesia berdiri untuk melakukan pengelolaan dan pengusahaan integrasi tarif dan pembayaran antarmoda Jabodetabek.
Program transportasi ini telah dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada tahun 2020.
JakLingko Indonesia merupakan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Jakarta Propertindo (Perseroda), PT Transportasi Jakarta dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
Baca juga: LRT Jakarta dan KPK kampanyekan anti korupsi sambil bagikan masker
Ditargetkan pada tahun 2021, integrasi tarif dan pembayaran antarmoda akan mulai dioperasikan JakLingko Indonesia untuk para penyelenggara transportasi publik Jabodetabek.
Adapun transportasi publik Jabodetabek itu yakni MRT Jakarta, Transjakarta, LRT Jakarta, KAI Commuter dan Railink Bandara Soekarno-Hatta yang bergabung di JakLingko Indonesia.
JakLingko Indonesia adalah perusahaan dengan lini bisnis utama di bidang teknologi, sistem pembayaran dan pengelolaan mahadata yang dimulai dengan sektor transportasi Jabodetabek dan akan terus berkembang ke area dan bidang lainnya.
Program transportasi ini telah dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada tahun 2020.
JakLingko Indonesia merupakan perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Jakarta Propertindo (Perseroda), PT Transportasi Jakarta dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
Baca juga: LRT Jakarta dan KPK kampanyekan anti korupsi sambil bagikan masker
Ditargetkan pada tahun 2021, integrasi tarif dan pembayaran antarmoda akan mulai dioperasikan JakLingko Indonesia untuk para penyelenggara transportasi publik Jabodetabek.
Adapun transportasi publik Jabodetabek itu yakni MRT Jakarta, Transjakarta, LRT Jakarta, KAI Commuter dan Railink Bandara Soekarno-Hatta yang bergabung di JakLingko Indonesia.
JakLingko Indonesia adalah perusahaan dengan lini bisnis utama di bidang teknologi, sistem pembayaran dan pengelolaan mahadata yang dimulai dengan sektor transportasi Jabodetabek dan akan terus berkembang ke area dan bidang lainnya.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021