Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melaporkan alokasi anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tahun Anggaran 2022 berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Nomor B238/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2021 perihal Pagu Indikatif Belanja Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2022 yakni sebesar Rp2,39 triliun, lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang angkanya Rp2,93 triliun.Pagu tersebut sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo...Kemendag mendukung dengan beberapa prioritas yang ditetapkan melalui enam sasaran strategis dengan indikator
"Pagu tersebut sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Dengan pagu tersebut, berdasarkan tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 yaitu Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural, Kemendag mendukung dengan beberapa prioritas yang ditetapkan melalui enam sasaran strategis dengan indikator," ujar Mendag M Lutfi saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Senin.
Adapun sasaran pertama yakni mewujudkan stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pangan, yang indikatornya adalah inflasi pangan tidak bergejolak dengan target inflasi 3,1 plus minus satu persen.
Kedua, mewujudkan konsumen cerdas dan pelaku usaha tertib serta bertanggung jawab, di mana indikatornya adalah dengan Indeks Perlindungan Konsumen dan tertib niaga dengan target capaian indeks adalah 50.
Baca juga: Mendag: Serapan anggaran Kemendag hingga 28 Mei mencapai 21,06 persen
Sasaran selanjutnya yakni meningkatkan pasar produk dalam negeri, dengan indikator pertumbuhan sub-sektor perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan motor dengan target 5,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kemudian Kemendag mengoptimalkan peranan perdagangan berjangka komoditi, Sistem Resi Gudang (SRG) dan pasar lelang komoditas dengan indikator pertambahan nilai transaksi perdagangan berjangka komoditi dengan target pada 2022 adalah 10 persen.
"Adapun target pertumbuhan nilai resi gudang yang diterbitkan sebesar 9 persen, dan pertumbuhan realisasi transaksi pasar lelang komoditas dengan target 5 persen," kata Mendag M Lutfi.
Sasaran lain yakni meningkatnya pertumbuhan ekspor barang nonmigas bernilai tambah dan jasa, dari indikator neraca perdagangan antara
10,61 miliar dolar AS sampai 11,86 miliar dolar AS.
Baca juga: Anggota DPR ingin realokasi anggaran Kemendag stabilkan harga pangan
"Ekspor nonmigas dengan target pertumbuhan pada 2022 sebesar 7,1 persen sampai 7,64 persen. Kemudian indikator perundingan kerja sama dagang internasional berupa PTA (Preferential Trade Agreement), Free Trade Agreement (FTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan target 30 kesepakatan," ujar Mendag.
Terakhir Kemendag menyasar peningkatan kinerja yang bersih, akuntabel, dan profesional, dengan indeks setidaknya pada 2022 yaitu 80.
"Indikatornya, dengan unit kerja pelayanan publik yang mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani setidaknya pada 2022 itu dua unit kerja," ujar Mendag.
Mendag berharap agar instansi yang ia pimpin dapat mewujudkan prioritas nasional yakni memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, serta revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Baca juga: Realisasi anggaran Kemendag 2020 terbaik selama empat tahun terakhir
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021