• Beranda
  • Berita
  • Ketua DPD ajak anak Indonesia minim susu cegah "stunting"

Ketua DPD ajak anak Indonesia minim susu cegah "stunting"

1 Juni 2021 18:31 WIB
Ketua DPD ajak anak Indonesia minim susu cegah "stunting"
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. ANTARA/HO-DPD RI/aa.

Saya rasa perlu dipertimbangkan pemberian susu anak sebagai program bantuan pemda kepada masyarakat yang membutuhkan

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak seluruh anak Indonesia untuk mengonsumsi susu dalam rangka mendukung program pencegahan kekerdilan.

Selain Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni juga dikenal sebagai Hari Susu Dunia.

"Pada peringatan Hari Susu Sedunia ini, saya ingin mengajak seluruh 'stakeholder' (pemangku kepentingan) terkait untuk mengampanyekan gerakan minum susu, khususnya untuk anak-anak Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pemberian susu gratis untuk anak dapat mendukung program pencegahan kekerdilan. Masalah kekerdilan masih menjadi momok bagi Indonesia.

Hari Susu Dunia ini menjadi momentum dipromosikan produk susu ke seluruh dunia, termasuk mempromosikan manfaat produk susu.

"Mengonsumsi susu sapi terbukti membawa banyak manfaat kesehatan. Karena susu kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi. Bukan cuma itu, susu juga berperan besar meningkatkan kepadatan tulang dan gigi. Cukup hanya dengan konsumsi satu gelas susu sehari, bisa menjaga tulang tetap sehat. Tentunya ini sangat diperlukan bagi anak-anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan," tuturnya.

Baca juga: Minum susu dan makan telur digalakkan lagi

Sayangnya, katanya, anak-anak di Indonesia belum seluruhnya dapat menikmati susu karena berbagai keterbatasan. Apalagi untuk anak-anak yang tinggal jauh di daerah pedalaman karena minimnya pasokan susu dan harga yang tidak terjangkau.

"Keadaan seperti ini harus jadi perhatian kita bersama, terutama pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Saya rasa perlu dipertimbangkan pemberian susu anak sebagai program bantuan pemda kepada masyarakat yang membutuhkan," kata senator asal Jawa Timur itu.

Ia menambahkan pemerintah juga harus memikirkan sarana untuk dapat memproduksi susu murah yang dapat didistribusikan ke seluruh pelosok tanah air, karena minum susu bisa mengurangi permasalahan gizi anak-anak Indonesia.

"Sebab susu juga dapat menjaga kesehatan jantung karena mengandung asam lemak omega-3," ucap LaNyalla.

Ia mengingatkan susu dapat meningkatkan massa otot, menurunkan risiko kanker, menjaga sistem imun tubuh, hingga mengoptimalkan fungsi otak. Produk susu juga merupakan pendukung mata pencaharian bagi satu miliar orang di dunia.

"Berbicara soal produk susu artinya kita juga berbicara soal dukungan kepada petani, peternak, dan pihak-pihak yang berkecimpung di sektor susu. Karena berdasarkan informasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sebanyak 600 juta orang hidup dari peternakan sapi perah, dan 400 juta lainnya bergantung pada pekerjaan penuh waktu untuk mendukung industri susu," paparnya.

Untuk itu, LaNyalla menilai gerakan minum susu akan memberi manfaat untuk banyak orang di dunia ini.

Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk lebih memperbanyak program-program sosial yang berkaitan dengan produksi dan produk susu.

Baca juga: UNICEF: 50 persen bayi Indonesia usia 6-11 bulan minum susu formula
Baca juga: Demi imunitas, pentingnya minum susu saat pandemi
Baca juga: Kota Bandung ajak siswa sekolah gemar minum susu cegah stunting

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021