Hal itu dia rasakan setelah selama satu pekan mengikuti acara Chef de Mission (CdM) Meeting pada April lalu.
"Saya terakhir sebelum puasa ada CDM meeting ya di Papua selama satu minggu, persiapannya udah oke kok enggak ada masalah," kata Khaironi, saat dihubungi Antara, Kamis.
Menjelang penyelenggaraan PON, yang rencananya digelar di Papua pada Oktober, keamanan menjadi isu tersendiri setelah eskalasi konflik antara aparat dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) meningkat dalam beberapa waktu terakhir di provinsi paling timur Indonesia tersebut.
Baca juga: Polri pastikan keamanan PON Papua dapat dikendalikan
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI siapkan strategi pengamanan PON Papua
Menurut Kharoni konflik di Papua tidak terjadi di tempat penyelenggaraan PON, melainkan di daerah pegunungan, yang jauh dari pusat kota tempat dilaksanakannya pesta olahraga nasional tersebut.
"PON di kota semua, Jayapura, Merauke, kemudian Timika pun di kota. Kalau yang rusuh-rusuh di kabupatan, Jayawijaya, sangat jauh," kata Khaironi.
"Saya selama satu minggu di sana aman, nyaman, enggak ada masalah, dan apalagi ada jaminan dari Kapolda, Pangdam," dia melanjutkan.
Baca juga: PON Papua dijamin aman dari KKB
Soal fasilitas, Khaironi melihat panita penyelenggara PON telah bekerja dengan baik.
"Fasilitas bagus semua, karena persiapannya 2020, karena ada pandemi saja ini diundur," ujar Khaironi.
"Enggak ada masalah persiapan, kalau ada 1-2 kekurangan sedikit dalam waktu setengah bulan juga sudah selesai, ya wajar," dia menambahkan.
Sementara itu, perihal kontingen PON DKI Jakarta, Khaironi mengatakan saat ini sebagian atlet tengah melakukan latihan terpusat. KONI DKI Jakarta juga akan mengirim 750 atlet ke PON XX Papua, dengan target menjadi juara umum.
Baca juga: KONI DKI Jakarta targetkan juara umum PON XX di Papua
Baca juga: KONI DKI siapkan 750 atlet menuju PON XX Papua
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
