Fédération de la Haute Couture et de la Mode telah bekerja selama beberapa tahun untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Laman WWD melaporkan bahwa federasi fesyen itu akan menghadirkan alat digital baru untuk membantu sejumlah brand fesyen di Pekan Mode Paris untuk mengukur dampak lingkungan dari pertunjukan dan koleksi mereka dengan tujuan untuk mengetahui rekam jejak brand tersebut terhadap lingkungan hidup.
“Kami memiliki tugas untuk memberikan kepemimpinan global,” kata Pascal Morand, presiden eksekutif federasi, membahas peran Pekan Mode Paris di bidang sosial dan ekologi dalam sebuah jumpa pers di Paris, Prancis, dikutip dari laman WWD pada Sabtu.
Federasi pada akhir 2019 telah menetapkan untuk membangun alat digital untuk merekam jejak dampak brand fesyen yang menjadi anggota atau pada kalender resmi Pekan Mode Paris, pada lingkungan hidup.
Baca juga: Desainer lokal bisa kreasikan wastra jadi fesyen berkelanjutan di ISEF
Alat yang ini dikembangkan oleh PwC France pada tahun 2020 dan diuji awal tahun ini, sistem pengukuran baru akan diluncurkan sepenuhnya pada bulan September 2021 dan tersedia secara gratis untuk brand fesyen.
Pendanaan untuk mendukung fesyen berkelanjutan ini disediakan oleh Komite untuk Pengembangan dan Promosi Pakaian Prancis, yang lebih dikenal dengan akronim DEFI.
Dalam hal menghitung dampak sebuah pertunjukan, para perancang alat kalkulasi baru ini berupaya untuk memungkinkan penilaian suatu peristiwa sebelum terjadi untuk membantu brand fesyen membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
"Idenya adalah untuk membuatnya sederhana, menyenangkan — tidak seperti bermain game, tapi mungkin sedikit, kami tidak ingin itu membosankan — dengan hasil dan proposal nyata dan langsung untuk praktik yang baik,” jelas Morand.
Baca juga: Tanpa pesta dan paparazzi, Paris siapkan pekan mode virtual
Alat ini dapat menghitung dengan 120 indikator kinerja utama dari satu brand fesyen, yang mencakup semua tahapan acara, mulai dari mendaftar dengan rumah produksi hingga casting dan fitting, dan termasuk komunikasi digital.
Sejumlah perusahaan produksi pertunjukan dan firma kehumasan terlibat dalam proyek ini, selain sejumlah rumah mode.
"Alat itu nantinya akan dibagikan dengan penyelenggara peragaan busana di belahan dunia lain," kata Morand.
Alat lainnya dikembangkan untuk koleksi busana dari brand fesyen guna mengukur dampak sosial dan lingkungan mereka.
Institute Française de la mode mengambil bagian dalam proyek itu, bersama dengan sejumlah federasi industri fesyen di Prancis, dan rencananya juga akan diluncurkan pada bulan September 2021.
Seperti halnya alat untuk mengukur dampak pagelaran busana, alat ini dimaksudkan untuk digunakan secara luas oleh industri fesyen.
Federasi telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon pada lingkungan dari Pekan Mode Paris, dengan menggunakan angkutan berupa mobil listrik untuk mengangkut peserta ke pertunjukan di sekitar ibu kota, mendaur ulang limbah dan bekerja dengan organisasi La Réserve des Arts untuk penggunaan kembali set.
Baca juga: "Happiness", kolaborasi ramah lingkungan dari Calla The Label
Baca juga: Lima tren fesyen berkelanjutan 2021
Baca juga: Eiger mulai fokus kembangkan produk "sustainable"
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021