"PON Papua tinggal sekitar tiga bulan lagi, persiapan terus kita matangkan saat ini, khususnya untuk pembinaan fisik dan teknik kontingen atlet yang dikirim ke sana," ujar Gusti di kantor KONI Kalsel di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, pembinaan fisik dan teknik kontingen atlet ke PON Papua yang akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 itu sebenarnya sudah dimulai sejak September 2017. Namun pandemi COVID-19 membuat pembinaan atlet jadi terkendala.
"Pada masa awal-awal pandemi COVID-19, mereka (atlet) diminta latihan mandiri, tapi ternyata tidak berkembang signifikan, sehingga peforma fisik dan teknik para atlet tidak berkembang dengan baik," ujar Gusti.
Baca juga: Festival Langkisau jadi ancang-ancang atlet raih emas PON Papua
Bahkan, sambung dia, saat ini rata-rata peforma fisik dan teknik para atlet Kalsel hanya berkisar 80 persen. Namun masih ada waktu sekitar tiga bulan jelang pelaksanaan PON untuk menggenjot peforma kontingen atlet agar mencapai 90 hingga 95 persen, dan itu dianggap sudah cukup baik.
"Kami menilainya per tiga bulan, jadi di bulan September nanti dilihat nilai akhirnya," papar Gusti.
Lebih lanjut, ia menuturkan ada 111 atlet untuk 25 cabang olahraga yang akan dinilai peforma fisik dan tekniknya sebelum diberangkatkan ke Papua.
"Ada 10 cabang olahraga utama yang memang pada PON lalu dan di ajang nasional hingga pra-PON meraih medali emas, selebihnya dinyatakan lolos tanpa meraih medali," tutur Gusti.
Tentunya, ia mengatakan ada pembinaan khusus bagi atlet-atlet yang meraih medali pada pra-PON itu, karena mereka dianggap sebagai atlet andalan dan diharapkan bisa meraih 14 medali emas di PON Papua, seperti yang sudah ditargetkan.
"Meski begitu, bukan berarti yang di luar 10 cabang olahraga itu tidak diandalkan, mereka justru harus semakin bersemangat untuk bisa bersaing membuktikan diri meraih prestasi di sana," ungkap Gusti.
Baca juga: Mengusung tas noken menjadi ikon PON XX Papua
Baca juga: Kementerian PUPR serah terimakan empat venue PON kepada Pemprov Papua
Sementara itu, mengenai keberangkatan kontingen, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel yang akan bertanggung jawab karena KONI hanya dapat dana hibah dari pemerintah provinsi saat ini sekitar Rp7,2 miliar.
"Dana hibah itu untuk pembinaan atlet saja kurang, jadi untuk keberangkatan tergantung Dispora Kalsel saja berapa nanti menambah," jelas Gusti.
Namun ia memastikan sudah ada jaminan dari pemerintah provinsi, didukung DPRD provinsi untuk menganggarkan dalam APBD perubahan, sehingga semua atlet Kalsel bisa berangkat ke PON Papua.
"Karena keberangkatan mereka (atlet) menyangkut harga diri Kalsel," pungkas Gusti.
Ia menambahkan jadwal kedatangan atlet-atlet itu di Bumi Cenderwasih juga sudah ditentukan oleh Pengurus Besar (PB) PON XX Papua.
"Jadi seluruh atlet tidak boleh datang lebih dulu ke sana, harus sesuai jadwal pertandingan, kalau datang kurang dari H-3 pertandingan, maka tidak akan ditanggung di sana. Semuanya benar-benar dijadwalkan di sana karena pandemi COVID-19, juga karena sarana hotel dan lainnya pun terbatas," pungkasnya.
Baca juga: PB PON Papua dorong pembentukan tim percepatan
Baca juga: Kontingen Kaltim untuk PON Papua membengkak
Pewarta: Sukarli
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021