• Beranda
  • Berita
  • Selter penanganan COVID-19 Yogyakarta hampir terisi penuh

Selter penanganan COVID-19 Yogyakarta hampir terisi penuh

14 Juni 2021 16:29 WIB
Selter penanganan COVID-19 Yogyakarta hampir terisi penuh
Selter Penanganan COVID-19 Yogyakarta yang memanfaatkan bangunan rumah susun sewa yang belum dihuni di Kecamatan Tegalrejo, Selasa (22/9/2020). ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati/am.
Selter penanganan COVID-19 di Kota Yogyakarta yang memanfaatkan Rumah Susun Sewa Tegalrejo sudah hampir terisi penuh usai meningkatnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kota tersebut dalam satu pekan terakhir.

"Dari informasi semalam, memang kapasitasnya hampir penuh. Kami akan cek kembali apakah sudah ada antrean pasien yang membutuhkan layanan di selter tersebut," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Selter penanganan COVID-19 Yogyakarta memiliki kapasitas 42 unit kamar dengan masing-masing kamar memiliki dua tempat tidur.

Jika jumlah warga yang membutuhkan penanganan di selter terus mengalami kenaikan, maka Heroe mengusulkan agar wilayah mengaktifkan kembali selter yang sebelumnya sudah mereka miliki.

Baca juga: Pokja Genetik UGM: Varian Delta dari India belum terdeteksi di DIY

Baca juga: Yogyakarta gencarkan vaksinasi COVID-19 massal percepat capai target


"Saat kasus COVID-19 di Yogyakarta perlahan turun, sejumlah selter di wilayah ditutup. Untuk saat ini, kami dorong agar wilayah mengaktifkan kembali selter yang pernah mereka miliki," katanya.

Selama satu pekan terakhir, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan bahkan bisa mencapai lebih dari 400 kasus per hari dari sebelumnya rata-rata sekitar 300 kasus aktif per hari.

Sedangkan untuk ketersediaan tempat tidur perawatan di rumah sakit, Heroe mengatakan kapasitas ICU terisi sekitar 77 persen dan ruang perawatan COVID-19 terisi sekitar 65 persen.

"Kami akan terus pantau bagaimana pertumbuhan kasus COVID-19 saat ini. Tetapi, berbagai aturan terkait PPKM skala mikro yang sudah berjalan beberapa pekan tetap dijalankan dan tentunya dibutuhkan upaya untuk lebih mengetatkan aturannya," katanya.

Salah satu kasus penularan COVID-19 yang menyita perhatian adalah munculnya penularan di sejumlah RT di Bausasran Kecamatan Danurejan Yogyakarta bahkan dalam tiga hari terakhir terjadi tambahan 27 kasus baru.

Sementara itu, Ketua Pansus Penanganan COVID-19 DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto meminta Satgas Penanganan COVID-19 untuk melakukan berbagai antisipasi menghadapi tren kenaikan kasus di Kota Yogyakarta seperti penyediaan tempat tidur hingga oksigen.

"Berbagai kebijakan yang nantinya diambil juga harus dilakukan berdasarkan keselamatan masyarakat," katanya.

Ia pun mengapresiasi pemerintah daerah yang sudah kembali menggulirkan bantuan makanan bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

"Jika anggaran untuk bantuan makanan ini menipis, maka bisa dikaji kembali kebutuhan tambahan anggarannya untuk dimasukkan dalam pembahasan APBD perubahan 2021," katanya.

Pada Senin (14/6), terdapat tambahan 35 kasus COVID-19 baru di Kota Yogyakarta dengan lima pasien sembuh atau selesai isolasi, dan tidak ada pasien yang meninggal dunia. Hingga saat ini tercatat 462 kasus aktif, dengan 457 pasien di antaranya menjalani isolasi dan lima rawat inap di rumah sakit.*

Baca juga: Yogyakarta optimistis ekonomi tumbuh beriringan penanganan COVID-19

Baca juga: Yogyakarta telusuri warga tertunda vaksin karena NIK sudah terpakai

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021