Perusahaan anak BUMD DKI Jakarta, PT JakLingko Indonesia dijadwalkan melakukan uji coba secara internal pada awal Juli 2021 untuk fase pertama integrasi sistem pembayaran, tarif dan rute antarmoda transportasi di Jakarta dan sekitarnya sebelum diluncurkan pada 17 Agustus 2021.kami luncurkan Agustus tahun ini
"Kami sudah 'on track' sekarang tahap persiapan kartunya dan 'mobile app' itu sesuai dengan target, kami luncurkan Agustus tahun ini," kata Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin ketika berkunjung ke LKBN Antara di Jakarta, Senin.
Menurut dia, uji coba secara internal itu untuk memastikan kesiapan sarana pendukung termasuk kartu dan aplikasi JakLingko.
"Agustus tahun ini rencananya kami akan luncurkan masing-masing kartu dan 'mobile app', dua-duanya bisa digunakan sebagai opsi," imbuhnya.
Pada fase pertama nantinya sistem pembayarannya berbasis "QR Code" yang terintegrasi melalui JakLingko Smart Apps dan juga JakLingko tiket dalam bentuk kartu (smart card).
Baca juga: Kamaluddin dan amanah transformasi sistem transportasi DKI
Di Smart Apps itu akan terdapat fitur untuk memilih titik keberangkatan dan titik tujuan.
Dari dua titik itu akan diberi rekomendasi transportasi yang tersedia.
Setelah muncul rekomendasi moda transportasi yang akan digunakan, disusul kemudian akan muncul rincian biaya serta estimasi kedatangan dan ketibaan di tempat tujuan.
Dari pilihan yang disajikan, pengguna akan bisa memilih moda transportasi yang akan digunakan.
Setelah itu, akan muncul "QR Code" yang bisa dipakai untuk pembayaran semua moda transportasi yang dipilih.
Baca juga: JakLingko targetkan integrasi transportasi DKI Jakarta Agustus 2021
Kemudian di fase kedua yang ditargetkan pada triwulan I-2022 akan dimulai penerapan "Mobility as a Services".
Untuk itu, akan dilakukan pengembangan mobilitas sebagai aplikasi layanan dengan integrasi operator angkutan umum juga lebih lanjut dengan angkutan daring eksternal.
Kemudian, fase ketiga targetnya pada triwulan III-2022 akan diimplementasikan “Account Based Ticketing”, yakni transformasi dari arsitektur yang berpusat pada kartu, menjadi arsitektur berbasis akun.
Ubah 'mind set'
Sementara itu, Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Munir mengapresiasi langkah dalam integrasi transportasi di DKI Jakarta seiring perkembangan teknologi saat ini yang serba digital.
"Ini mengubah 'mind set', budaya masyarakat dan juga perilaku masyarakat. Arahnya ke digital, 'cashless society'. Usaha yang luar biasa," ucapnya.
Baca juga: Dirut PT Jaklingko raih penghargaan Inspiring Professional Award 2021
JakLingko merupakan perusahaan patungan BUMD DKI Jakarta dan BUMN PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) yang bergerak di bidang teknologi dan pembayaran.
Fokus dari perusahaan ini adalah membangun satu sistem yang saling terhubung ke semua transportasi publik di Jabodetabek.
Adapun kepemilikan sahamnya yakni mayoritas BUMD DKI masing-masing sebesar 20 persen oleh TransJakarta, 20 persen Jakpro, 20 persen MRT Jakarta dan 40 persen oleh Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) yang didalamnya ada MRT dan KAI.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021