"Kami mau layanan kami merefleksikan suara membentuk percakapan yang dilakukan di aplikasi kami," kata Kepala Komunikasi Twitter untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Rasha Fawakhiri seperti dikutip dari Reuters, Rabu.
Di Arab, penggunaan kata kerja disesuaikan dengan gender yang ada. Kata kerja maskulin umumnya digunakan lebih sering atau digunakan untuk orang yang tidak memahami konsep penggunaan bahasa di Arab.
Baca juga: Akun Twitter Presiden Nigeria ditangguhkan
Twitter memang tidak memperkenalkan bahasa genderless, tapi Fawakhiri menyebutkan perusahaan dengan logo burung biru itu telah mengerjakan fitur bahasa yang netral dalam pengembangannya.
Rencananya dalam proyek itu, penyebutan gender akan dilihat dari profil twitter pengguna sehingga pengguna bisa memilih identitasnya sendiri.
Hingga saat ini, instruksi untuk pengguna twitter dalam bahasa Arab hanya muncul lewat bentuk maskulin "gharrid".
Dengan pengubahan di pengaturan maka pengguna kini bisa memilih bentuk bahasa feminin disebut "gharridi".
Twitter mengklaim bahwa ini adalah langkah pertama yang diambil di industri media sosial untuk menghadirkan fitur bahasa dengam format Arab feminin.
"Kami ingin menghadirkan lebih banyak pilihan kepada pengguna kami, sehingga mereka bisa memilih lebih nyamam berkomunikasi dalam bentuk lainnya," kata Fawakhiri.
Twitter berharap semakin banyaknya variasi bahasa dengan bentuk lainya seperti yang dilakukan dengan bahasa Arab, dapat juga dilakukan dengan bahasa lain yang memiliki aturan serupa.
Baca juga: India minta Twitter patuhi UU TI
Baca juga: Nigeria balas blokir Twitter
Baca juga: Twitter Blue berbayar mulai hadir di Kanada dan Australia
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021