Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyambut positif peningkatan kesejahteraan petani dilihat dari meningkatnya daya beli petani yang tercermin dari indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juni yang meningkat sebesar 0,19 persen.Ini menunjukkan kesejahteraan petani secara perlahan mulai membaik
“Kurva nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) yang meningkat dari waktu ke waktu merupakan sesuatu yang positif. Ini menunjukkan kesejahteraan petani secara perlahan mulai membaik,” kata La Nyalla dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Data BPS menyebutkan NTP bulan Juni 2021 sebesar 103,59, atau naik 0,19 persen dibandingkan bulan lalu. Hal ini karena indeks yang diterima petani naik 0,01 persen, sementara indeks yang dibayarkan petani turun 0,18 persen.
Berdasarkan subsektor, kenaikan NTP terjadi pada sektor tanaman pangan, yaitu sebesar 0,43 persen dari 96,85 menjadi 97,27. Kenaikan terjadi karena harga gabah naik. Untuk NTP tanaman perkebunan rakyat naik 0,71 persen karena harga cengkeh dan karet yang melonjak. Sementara NTP peternakan naik 0,33 persen setelah tingginya harga sapi potong dan kambing.
“Saat ini sektor pertanian memang menjadi sektor yang paling tangguh di era pandemi dibanding sektor ekonomi lainnya. Sektor ini juga sekaligus paling tahan banting dari berbagai ancaman gejolak dan krisis yang ada," kata La Nyalla.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menambahkan kenaikan NTP merupakan hal bagus bagi kesejahteraan petani dan optimisme baru pada sektor pertanian. Apalagi, kenaikan NTP dan NTUP terjadi secara konsisten sejak Oktober 2020.
"Pencapaian NTP dan NTUP ini harus terus dijaga dan tentunya perlu didukung dengan berbagai kebijakan dan program yang relevan. Supaya seterusnya tetap stabil dan bahkan bisa meningkat lebih tajam lagi,” kata dia.
La Nyalla meyakini Kementerian Pertanian akan mampu mengangkat kesejahteraan petani sebagai garda depan pembangunan pertanian dan penyediaan berbagai bahan pangan. Apalagi fokus program Kementan adalah pada perbaikan taraf hidup petani.
“Kita dukung Kementan meningkatkan produksi yang berbasis pertanian maju, mandiri dan modern serta diikuti kualitas pangan berdaya saing ekspor. Kita percaya Kementan akan terus berusaha menjaga ketahanan pangan nasional, terutama saat pandemi Covid-19 seperti sekarang," ucap dia.
Terkait NTP di subsektor lain yang justru turun, La Nyalla mengingatkan agar sektor tersebut ditangani dengan baik. Seperti NTP tanaman hortikultura turun 2,41 persen dan perikanan merosot 0,37 persen. Hal ini terjadi karena penurunan harga sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, hingga ikan tongkol dan ikan bandeng payau.
“Subsektor itu harus digenjot lagi penanganannya. Dicari formula dan cara yang tepat agar indeks NTP di subsektor tersebut juga naik. Kalau hal itu tercapai tentunya kesejahteraan petani akan semakin lebih baik,” katanya.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani naik 0,19 persen pada Juni 2021
Baca juga: Kementan sebut penurunan NTP April momentum jaga harga tingkat petani
Baca juga: Mendongkrak pendapatan petani Kulon Progo dengan tiga komoditas unggul
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021