Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mengoptimalkan program kerja sama dengan para inkubator wirausaha terpilih guna mendampingi koperasi maupun pelaku usaha pemula atau startup potensial di Indonesia.Platform RIDI ini nantinya digunakan oleh inkubator untuk melakukan inkubasi sehingga seluruh proses nantinya akan termonitor oleh aplikasi
Pada 2021 ini, lembaga keuangan bukan bank yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM itu telah menyeleksi delapan inkubator wirausaha yang akan bekerja sama guna mendorong peningkatan kewirausahaan sehingga dapat berkontribusi aktif terhadap perekonomian Indonesia di masa depan.
Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM, yang juga Ketua Koordinasi Kegiatan Inkubator Wirausaha, Andika Sunandar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan pada tahun ini program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM akan fokus kepada digitalisasi sistem proses inkubasi melalui platform Room for Incubation Development Over Internet (RIDI).
"Kami fokus untuk melakukan proses inkubasi secara digital, jadi menggunakan aplikasi RIDI, platform RIDI ini nantinya digunakan oleh inkubator untuk melakukan inkubasi sehingga seluruh proses nantinya akan termonitor oleh aplikasi," katanya.
Baca juga: LPDB KUMKM gandeng 8 inkubator dampingi wirausaha baru
Andika menjelaskan dengan menggunakan platform digital RIDI, nantinya semua konten atau materi pelatihan inkubasi akan seluruhnya menggunakan sistem tersebut, mulai dari rekrutmen tenant, pembelajaran secara online, hingga proses bisnis pitching menggunakan platform RIDI yang sudah terintegrasi.
Untuk saat ini, dalam mendukung kinerja inkubator wirausaha, LPDB-KUMKM juga tengah menyiapkan materi pelatihan secara digital berupa audio visual yakni Podcast, hal ini dilakukan agar memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi.
Sebanyak delapan inkubator wirausaha LPDB-KUMKM yang terpilih pada 2021 antara lain, Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW) Jawa Timur, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana Bali, Siger Innovation Hub Lampung, dan Pusat Inkubator Bisnis Universitas Ottow Geissler Papua.
Selanjutnya, Cubic Inkubator Bisnis Jawa Barat, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga Jawa Timur, Pusat Inkubator Bisnis-Oorange Universitas Padjajaran Jawa Barat, serta Pusat Pengembangan Inovasi dan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat.
Dengan didampinginya para koperasi maupun startup potensial di Indonesia, diharapkan akan memberi dampak pada penciptaan lapangan kerja baru, serta mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan mitigasi dampak pandemi COVID-19 bagi perekonomian nasional.
Tak hanya itu, program kerja sama LPDB-KUMKM dan inkubator wirausaha juga merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 04 Tahun 2020 tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir oleh LPDB-KUMKM.
Dalam program inkubator wirausaha LPDB-KUKM, para tenant akan dilatih, didampingi, hingga difasilitasi sampai tahap business pitching, yakni pertemuan antara calon investor dengan pemilik usaha.
"Kami harapkan dari kegiatan business piching ini yaitu, akan ada tenant-tenant yang mendapatkan pinjaman atau pembiayaan, Investasi dan/atau kerja sama dari stakeholder ataupun mitra LPDB-KUMKM guna dapat mengembangkan bisnis yang dimiliki," ujar Andika.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih di angka 3,47 persen dari total populasi penduduk di Indonesia, dan ditargetkan akhir tahun ini naik menjadi 3,55 persen.
Baca juga: Teten jalin kolaborasi, jadikan kampus inkubator bisnis wirausaha muda
Baca juga: LPDB-KUMKM telah salurkan dana Rp1,2 triliun untuk 100 koperasi
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021