Amerika Serikat pada Minggu (11/7) mengulangi peringatan kepada China bahwa serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan memicu perjanjian pertahanan bersama AS-Filipina tahun 1951.Amerika Serikat menegaskan kembali kebijakan 13 Juli 2020 mengenai klaim maritim di Laut China Selatan
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membuat komentar dalam sebuah pernyataan tertulis yang menandai ulang tahun kelima keputusan pengadilan arbitrase yang menolak klaim teritorial luas China di Laut China Selatan.
"Amerika Serikat menegaskan kembali kebijakan 13 Juli 2020 mengenai klaim maritim di Laut China Selatan," kata Blinken, yang merujuk pada penolakan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump atas klaim China atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan.
Baca juga: Pejabat AS dan Filipina bahas aktivitas China di Laut China Selatan
Baca juga: Filipina kerahkan lebih banyak tentara untuk lindungi nelayan di LCS
China, yang mengklaim sebagian besar perairan di Laut China Selatan dengan tanda pada peta nasionalnya yang disebut sebagai Sembilan Garis Putus (nine-dash line), menegaskan pada Jumat (9/7) bahwa Beijing tidak menerima keputusan pengadilan arbitrase itu.
Wilayah perairan di Laut China Selatan juga diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
"Kami juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata, kapal umum, atau pesawat terbang Filipina di Laut China Selatan akan memicu komitmen pertahanan bersama AS berdasarkan Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina tahun 1951," ujar Blinken.
Pasal perjanjian itu sebagian menyebutkan bahwa "setiap Pihak mengakui bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik pada salah satu pihak akan berbahaya bagi perdamaian dan keselamatan diri masing-masing dan menyatakan bahwa akan bertindak untuk menghadapi bahaya bersama sesuai dengan ketentuan dengan proses konstitusional."
Blinken telah menyampaikan pernyataan serupa sebelumnya, termasuk selama percakapan pada 8 April dengan menteri luar negeri Filipina di mana Departemen Luar Negeri AS mengatakan dia "menegaskan kembali penerapan" Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina tahun 1951 itu di Laut China Selatan.
Sumber: Reuters
Baca juga: China sebut kapal perang AS secara ilegal masuki wilayahnya di LCS
Baca juga: Filipina, AS berharap lanjutkan latihan militer gabungan di LCS
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021