"Hal itu dipicu beberapa faktor di antaranya mulai ada kesadaran masyarakat tentang wabah pandemi COVID-19 dan diberlakukannya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro," kata Aziz di Makassar, Sabtu.
Kondisi pandemi masih dianggap penghalang untuk bepergian, namun ada peningkatan signifikan di bebepaa daerah di kabupaten yang sudah mulai timbul kesadaran untuk menahan diri bepergian.
Kondisi ini, diakui mulai terjadi peningkatannya di kalangan masyarakat Sulsel yang sudah mengerti khususnya di warga Kota Makassar.
Ia tidak menyebutkan secara spesifik data penurunan mobilitas arus lalu lintas, namun disebutkan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan melunjaknya jumlah kasus COVID-19 di beberapa kabupaten/kota dan di Makasar, lanjut dia, juga sudah diterapkan PPKM, sehingga aktivitas pengendara jadi berkurang.
Sementara itu, warga Kabupaten Bulukumba, Gita yang bekerja di Kota Makassar mengurungkan niat untuk pulang kampung, sebab angka kasus COVID-19 di Makassar terus mengalami peningkatan.
Hal itu dibenarkan salah seorang warga Kota Makassar Andi Mustakim yang mengaku tidak mudik untuk berlebaran dengan keluarganya di Kabupaten Bone, karena khawatir nanti akan mengkontaminasi keluarga dengan virus atau kuman dari kota.
Sebaliknya, lanjut dia, orang dari luar Makassar juga sedikit kesulitan masuk ke Makassar, karena adanya persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya kartu vaksin dan lain-lain.
Baca juga: Kemenhub atur pembatasan mobilitas orang dengan transportasi udara
Baca juga: Transportasi daring paling diminati komuter untuk lakukan mobilitas
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021