Mohammad Ahsan mengaku masih tak menyangka bisa lolos dan kembali bertanding dalam ajang Olimpiade bersama pasangannya pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Hendra Setiawan.
Tokyo 2020 akan menjadi Olimpiade ketiga bagi Hendra dan Ahsan. Hendra/Ahsan sebelumnya tersingkir pada fase penyisihan grup Olimpiade 2016 Rio.
Empat tahun sebelumnya di London 2012, Ahsan mencapai perempat final saat berpasangan dengan Bona Septano. Sedangkan Hendra menjalani debutnya dalam Olimpiade 2008 Beijing dan mempersembahkan medali emas bersama Markis Kido.
Baca juga: Hendra kenang 14 tahun kebersamaan bersama Kido di karir bulu tangkis
Namun setelah Olimpiade 2016 Rio, Hendra/Ahsan sempat terpisah karena Hendra memutuskan keluar dari Pelatnas PBSI pada 2017. Pasangan berjuluk The Daddies itu pun menapaki karier bersama mulai dari nol lagi pada 2018.
Pada 2019, mereka seakan terlahir kembali dan mampu bersaing dengan para pemain muda elite dunia dengan mengantongi beberapa gelar bergengsi, diantaranya All England, Kejuaraan Dunia dan BWF World Tour Finals. Berkat prestasi itu, Hendra/Ahsan pun menduduki peringkat kedua dunia dan lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo.
“Kami tidak menyangka bisa lolos ke Olimpiade tahun ini,” kata Ahsan sebagaimana dikutip BWF, Senin.
“Apalagi kami sempat berpisah sebelum dipasangkan kembali. Untuk bisa kembali ke level tertinggi bukanlah hal yang mudah, tetapi kami bersyukur, kami bisa membuktikannya,” sambung dia.
Datang sebagai unggulan kedua, Hendra/Ahsan berada di Grup D bersama pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Woi Yik, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dari Korea Selatan, dan wakil Kanada Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.
Baca juga: Hendra/Ahsan merasa lebih rileks jelang Olimpiade Tokyo
Baca juga: The Daddies siap kerja ekstra agar lolos dari fase grup Olimpiade
Meski berstatus unggulan, Ahsan tak mau jumawa dan terlalu ambisius saat bertanding di Tokyo nanti.
“Apa pun bisa terjadi, hal yang terjadi di Olimpiade 2016 pun bisa terulang. Meski kami menang melawan pasangan tertentu di berbagai turnamen, kami bisa saja kalah oleh mereka di Olimpiade,” kata juara dunia tiga kali itu.
Ahsan yang akan memasuki usia 34 tahun itu menambahkan tak ingin berspekulasi terkait kemungkinan Tokyo 2020 menjadi Olimpiade terakhir bagi dia.
“Yang kami raih saat ini adalah berkat proses yang bertahap. Tapi kami tetap tidak menyangka bisa ke Olimpiade lagi,” ujar Ahsan.
“Tapi selain itu, saya tidak ingin berspekulasi. Selama saya cukup kuat, saya akan terus bermain,” tambahnya.
Baca juga: Herry IP tekankan kesiapan ganda putra hadapi tantangan grup
Baca juga: Profil atlet Olimpiade: Hendra/Ahsan ganda putra tertua
Baca juga: The Daddies ungkap tantangan baru di Olimpiade Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021