Center Of Reform on Economics (CORE) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di level tiga persen hingga empat persen pada 2021 meski saat ini terdapat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level empat.Meski impor dan konsumsi rumah tangga akan turun karena PPKM, tetapi ekspor dan sebagian investasi kemungkinan masih tumbuh
"Paling tidak terdapat dua alasan kenapa Indonesia masih bisa tumbuh tiga persen, jadi memang masih ada yang menahan," kata Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Pertama, menurut dia, rendahnya dasar pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen, sehingga kemungkinan untuk tumbuh positif pada tahun ini tentunya akan lebih besar.
Baca juga: BI turunkan proyeksi ekonomi RI jadi 3,5 persen-4,3 persen
Selain itu, lanjut Faisal, PPKM saat ini tidak seketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menyebabkan ekonomi domestik terkontraksi cukup dalam, sehingga masyarakat masih bisa melakukan kegiatan ekonomi.
Kedua, tambah dia, melonjaknya kinerja ekspor yang luar biasa, yakni tumbuh hingga 60 persen pada triwulan II-2021, yang disebabkan oleh peningkatan harga komoditas global seperti minyak, yang naik mencapai 70 dolar AS per barel.
Sementara itu, ia melanjutkan, beberapa industri manufaktur seperti nikel di Morowali juga berhasil tumbuh tinggi pada tahun ini dan mempengaruhi ekspor Indonesia.
Baca juga: Ekonom beberkan dampak ekonomi jika PPKM darurat berlanjut
"Rasanya belum pernah ekspor kita tumbuh setinggi ini, terakhir pada 2017 dan itu saja tumbuhnya 24 persen," ujar dia.
Oleh karena itu, Faisal meyakini bahwa implementasi PPKM tidak akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di bawah tiga persen.
"Meski impor dan konsumsi rumah tangga akan turun karena PPKM, tetapi ekspor dan sebagian investasi kemungkinan masih tumbuh tinggi," tutup Faisal.
Baca juga: Presdir BCA perkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 3,7 persen
Baca juga: Ketua LPS optimistis ekonomi domestik masih bisa tumbuh positif
Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021