Podmore mewakili negaranya di Olimpiade Rio 2016 dan Commonwealth Games 2018, namun ia bukan bagian tim Selandia Baru untuk Olimpiade Tokyo tahun ini.
Seorang juru bicara kepolisian Selandia Baru mengatakan, polisi turut mendapati kematian Podmore yang terkesan mendadak di sebuah properti di Waikato, Pulau Utara bagian atas Selandia Baru sekitar pukul 4 sore (0400 GMT) pada hari Senin waktu setempat.
Penyebab kematian Podmore tidak dikonfirmasi, tetapi teman-teman dan ofisial olahraga mengatakan, kematian Podmore mengingatkan akan kesehatan mental sang atlet.
Baca juga: Popularitas balap sepeda melonjak di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Menangi madison, Laura Kenny raih emas kelima balap sepeda Olimpiade
Mantan juara dayung Olimpiade Eric Murray, yang juga teman Podmore mengatakan kepada media Selandia Baru bahwa dia bersama Podmore pada hari Senin, dan ia mengatakan kematian Podmore terkesan mengejutkan dan tragedi.
"Saya berharap dia mengatakan sesuatu," ujar pria berusia 39 tahun itu, dikutip Reuters, Selasa.
"Kami telah kehilangan seorang saudara perempuan, seorang teman, dan seorang pejuang yang kehilangan semangat bertarung di dalam dirinya.
“Jika Anda telah melihatnya dalam 72 jam terakhir, Anda tidak akan mengira ini bisa terjadi. Hal itulah mengapa ada begitu banyak pembicaraan tentang kesehatan mental saat ini."
Baca juga: 10 atlet yang menjadi "wajah" Olimpiade Tokyo
Baca juga: Keterbukaan Biles bisa bantu akhiri stigma seputar kesehatan mental
Isu atlet yang berjuang dengan kesehatan mentalnya menjadi sorotan sejak petenis Jepang Naomi Osaka mengundurkan diri dari French Open.
Atlet Amerika Simone Biles juga menarik diri dari sebagian besar pertandingan senam Olimpiade di Tokyo, dengan alasan kebutuhan untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Media Selandia Baru melaporkan Podmore baru-baru ini menggambarkan tekanan olahraga dalam sebuah unggahan di media sosialnya.
Komite Olimpiade Selandia Baru mengatakan berita kematian Podmore telah sampai kepada tim balap sepeda Selandia Baru di Tokyo yang diperkirakan akan pulang pada Selasa.
"Kami memberikan dukungan kesejahteraan bagi anggota timnya dan tim secara keseluruhan saat kami pulang dari Tokyo," ujar NZOC dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 dalam angka
Baca juga: Atlet Belarus diperlakukan bagai mainan oleh Presiden Lukashenko
Saudara laki-laki Podmore, Mitchell menulis dalam sebuah unggahan di Facebook: "Beristirahatlah dalam damai untuk saudara perempuan saya yang cantik dan putri tercinta Phil Podmore. Anda akan berada di hati kami selamanya."
Bos Sport New Zealand Raelene Castle mengatakan, Podmore telah "mencari dukungan".
"Dukungan untuk atlet dalam program tidak sempurna, warisan dia adalah kami melakukan perbaikan," ujar Castle dalam konferensi pers.
Dia menambahkan bahwa "lapisan dukungan ekstra" diberikan kepada tim balap sepeda Selandia Baru.
Baca juga: Olimpiade Tokyo usai, ini 5 hal yang perlu diketahui dari Paris 2024
Baca juga: Popularitas balap sepeda melonjak di Olimpiade Tokyo
Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021