LoA itu ditandatangani Menteri Kesehatan Dato’ Sri Dr Adham Baba dan Group Managing Director Datuk Zulkarnain Md Eusope di Kuala Lumpur, Kamis.
Sebelumnya, kementerian telah memesan dua juta dosis Sinovac pada 26 Juli 2021.
Pada 16 Juli 2021, Pharmaniaga menyelesaikan kewajibannya memasok 12,4 juta dosis vaksin Sinovac kepada pemerintah federal, 4,5 bulan lebih cepat dari yang dijadwalkan pada kontrak.
Pesanan baru akan menambah total pasokan vaksin Sinovac untuk Program Imunisasi COVID-19 Nasional (NIP) hingga 20,4 juta dosis.
Zulkarnain mengatakan tambahan enam juta dosis tersebut merupakan kombinasi dari vaksin pengisi, vaksin yang diproduksi oleh pabrik berteknologi tinggi milik Pharmaniaga LifeScience Sdn Bhd (PLS), dan vaksin jadi yang diimpor dari China.
LoA mewajibkan Pharmaniaga untuk mulai memasok vaksin segera dan akan dipenuhi pada akhir Agustus 2021.
Baca juga: PM Malaysia umumkan kelonggaran bagi yang lengkap vaksinasi
"Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah untuk melanjutkan pasokan dan distribusi vaksin COVID-19 Sinovac untuk membantu menjaga momentum tingkat vaksinasi yang tinggi saat ini," katanya.
Dia mengatakan kemampuan Pharmaniaga untuk memasok vaksin dalam jumlah besar dalam waktu singkat dibuktikan dengan selesainya dua juta pesanan tambahan yang dibuat pada akhir Juli 2021.
Pihaknya bekerja keras untuk memastikan pesanan baru enam juta dosis itu terpenuhi tepat waktu.
Menurut Zulkarnain, dengan peningkatan kapasitas pabrik PLS baru-baru ini untuk memproduksi empat juta dosis per bulan dan peningkatan kapasitas pabrik Sinovac di China, Pharmaniaga dapat memastikan penyediaan dan distribusi tambahan pasokan vaksin Sinovac secara efektif kepada kementerian.
Pesanan delapan juta dosis tambahan oleh kementerian membuktikan kepercayaan pemerintah Malaysia terhadap efektivitas vaksin Sinovac , kata dia.
Pharmaniaga adalah perusahaan farmasi terkemuka dari grup usaha Boustead Holdings Berhad. Lembaga Tabung Angkatan Tentara adalah salah satu pemegang saham utama perusahaan itu.
Baca juga: 38.2 persen penduduk di Malaysia terima vaksin dosis pertama
Baca juga: Vaksin Pfizer bantuan AS tiba di Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021