Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan membagikan ratusan bibit pohon kepada pengendara di jalan sebagai momentum menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 tahun.Kegiatan ini memanfaatkan momentum 17 Agustus sebagai upaya kami mengajak masyarakat sadar bahwa menanam pohon sebab ini sangat penting dan diperlukan supaya menjaga lingkungan hidup dan menghindarkan dari bencana alam
"Kegiatan ini memanfaatkan momentum 17 Agustus sebagai upaya kami mengajak masyarakat sadar bahwa menanam pohon sebab ini sangat penting dan diperlukan supaya menjaga lingkungan hidup dan menghindarkan dari bencana alam," kata Koordinator aksi, Akbar disela kegiatan di depan kampus UNM Makassar, Senin.
Tujuan membagikan bibit pohon tersebut, katanya, untuk memantik masyarakat kembali peduli lingkungan dengan menanam pohon. Salah satunya mengantisipasi terjadinya bencana banjir karena berkurangnya pohon.
"Hari ini kita membagikan 200 bibit pohon bagi pengendara jalan, dan 300 bibit kita tanam di sepanjang bantaran Sungai Jeneberang. Totalnya ada 500 bibit kita sebar dengan jenis pohon mahoni dan ketapang," katanya.
Ia menjelaskan saat ini terjadi perubahan iklim, tentunya semakin mengancam keberlangsungan mahkluk hidup. Salah satu penyebab krisis iklim adalah semakin berkurangnya hutan dan tutupan ruang terbuka hijau di lingkungan
Selain itu, luas indikatif hutan tropis di Sulawesi Selatan mencapai 2,1 juta hektare, di mana Makassar yang merupakan ibu kota provinsi beberapa tahun terakhir terus mengalami pembangunan yang pesat tetapi berbanding terbalik dengan kondisi ekologi saat ini.
Bencana banjir yang sering kali merendam pemukiman masyarakat, kata dia, diakibatkan kurangnya daerah resapan dan alternatif ruang terbuka hijau khususnya di daerah aliran sungai salah satunya di Sungai Jeneberang yang beberapa tahun terakhir sering mengalami penguapan ketika curah hujan tinggi.
Hal ini pun menjadi salah satu perhatian penting sehingga perlu di upayakan penghijauan di sekitaran sungai sebagai resapan air.
Sedangkan kegiatan penanaman pohon di bantaran Sungai Jeneberang, tambah dia, sebagai bagian dari bentuk kepedulian mengingat kondisi di sepanjang pinggir sungai setempat rawan abrasi.
"Karena kondisi memang apabila hujan terus menerus turun pengaruhnya di hulu jeneberang air bisa meluap. Tidak menutup kemungkinan wilayah sekitarnya bisa abrasi dan sangat berbahaya bila tidak dilakukan reboisasi," katanya
Sedangkan untuk pengadaan bibit pohon, diperoleh dari Balai Penyedia Bibit Tanaman Hutan wilayah IV, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), demikian Akbar.
Baca juga: Dosen UNM hadirkan "zero waste agriculture" atasi kelangkaan pangan
Baca juga: UKT mahasiswa UNM terdampak gempa Sulbar dibebaskan
Baca juga: UNM jadi kampus berkinerja terbaik se-Indonesia
Baca juga: Tingkatkan SDM aparatur, Unhas dan UNM digandeng Pemkab Gorontalo
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021