“Saya sangat senang sekali bisa berada di sini dan ikut berkompetisi di Paralimpiade Tokyo 2020. Saya sudah mempersiapkan semuanya, baik latihan dan juga yang lainnya," kata Syuci dalam keterangan resmi NPC Indonesia, Senin.
Bagi Syuci, ini merupakan kali keduanya tampil di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas tersebut. Sebelumnya, Syuci juga turun di tiga nomor dalam gelaran Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil, 2016.
Dalam debutnya, Syuci yang masih berusia 15 tahun itu membuat kejutan dengan mencapai final di dua nomor pertandingan, yakni 100 meter gaya dada SB14 dan 200 meter gaya ganti perorangan SM14 putri.
Baca juga: Tiga perenang paralimpiade nasional berlaga di Italia
Baca juga: Perenang Syuci Indriani bertekad perbaiki capaian di Tokyo
Di babak final, dia finis di urutan delapan untuk gaya dada SB14 dengan catatan waktu 1 menit 24,24 detik, atau terpaut 11,62 detik dari peraih emas Michelle Alonso Morales dari Spanyol.
Sementara untuk nomor 200 meter gaya ganti perorangan SM14 putri, Syuci finis di urutan ketujuh pada babak final dengan catatan waktu 2 menit 40,64 detik atau terpaut 21,09 detik dari sang pemenang Bethany Firth asal Inggris Raya.
Kemudian pada nomor 200 meter gaya bebas S14 putri, langkah Syuci terhenti di babak penyesihan setelah hanya mampu finis ketujuh di heat dua dengan catatan waktu 2 menit 24,63 detik.
Kini, dengan persiapan yang lebih matang, peraih dua emas, satu perak dan satu perunggu Asian Games 2018 Jakarta itu optimistis dapat memperbaiki pencapaian sebelumnya.
"Kami datang ke Tokyo untuk bertanding, bukan untuk main-main. Jadi, semoga bisa melakukan yang terbaik untuk Indonesia," kata Syuci yang dijadwalkan mengawali perjalanannya di Paralimpiade Tokyo pada 25 Agustus.
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Syuci Indriani, tunagrahita penuh talenta
Baca juga: Jendi Pangabean bertekad perbaiki prestasi di Paralimpiade Tokyo 2020
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021