"Pidato tersebut menggambarkan bahwa respons presiden terhadap situasi dan dampak pandemi sangat bijak sekaligus berimbang," katanya, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Ekonom: Tarif PPh di atas Rp5 miliar perlu naik jadi 45 persen
Ia menyatakan, pada satu sisi menerima situasi pandemi memberikan tekanan yang besar terhadap bangsa. "Namun pada sisi lain tekanan tersebut direspons pemerintah dengan kebijakan yang adaptif dan berimbang. Upaya pemerintah ini sangat perlu diapresiasi," katanya.
Ia bilang, pada saat ini sektor kesehatan menjadi prioritas dan agenda utama pemerintah namun tidak meninggalkan pertumbuhan ekonomi. "Kebijakan ini sangat tepat karena bagaimanapun keduanya merupakan dua aspek yang saling terkait," katanya.
Baca juga: Pengamat: Arah anggaran APBN 2022 sudah tepat
Dalam upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19, kata dia, seluruh bangsa harus bersikap tangguh. "Pemerintah dan masyarakat yang tangguh serta optimis merupakan salah satu kunci dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," katanya.
Sedangkan dalam kondisi pandemi yang mempengaruhi sektor kesehatan dan ekonomi maka sinergitas antara seluruh komponen bangsa harus terus diperkuat. "Pada sisi lain, sumber daya yang dimiliki pemerintah pada masa pandemi juga sangat dibutuhkan oleh publik. Mulai dari anggaran, birokrasi, informasi hingga kewenangan. Jika semua ini terus diperkuat dalam berperang melawan Covid-19 tentu akan efektif meningkatkan dukungan publik terhadap pemerintah," katanya.
Baca juga: Akademisi soroti isu pemberantasan korupsi absen di pidato Jokowi
Sementara itu dia juga menilai pemerintah telah mengambil tindakan yang terukur dan jelas dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. "Hal ini harus terus diperkuat agar makin tangguh melawan pandemi Covid-19, karena jika pemerintah tangguh, maka masyarakat juga akan tangguh dan optimis," katanya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021