Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus berupaya untuk menciptakan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul di bidang riset dan inovasi.talenta unggul bukan sekadar mendapat gelar
"Karena talenta unggul bukan sekadar mendapat gelar, tetapi pada bagaimana kita memberikan kesempatan pada generasi muda untuk mendapatkan keterampilan, dan pengetahuan terkini dan termaju melalui proses 'learning by doing' (belajar) melalui kegiatan riset di berbagai ranah," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Dalam pidato terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 di Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden Joko Widodo menyoroti tentang akselerasi pembangunan dan kualitas SDM Indonesia.
Merespons hal itu, Handoko menuturkan BRIN menjadi pemangku program Manajemen Talenta Nasional untuk bidang riset dan inovasi. Untuk itu, BRIN telah mendesain berbagai skema untuk pembentukan talenta unggul melalui aktivitas riset bersama para periset memakai infrastruktur riset BRIN.
Baca juga: BRIN fokus riset ekonomi digital-ekonomi biru berbasis sumber daya
APBN yang dikelola BRIN juga akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur riset dan untuk melengkapi rekrutmen besar-besaran talenta unggul melalui rekrutmen periset baru berkualifikasi minimal S3.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan menuturkan penciptaan SDM ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) unggul di Batan dilakukan melalui berbagai cara yakni pelaksanaan kegiatan riset, pelatihan dan sertifikasi personel, dan pendidikan.
Ia menuturkan SDM iptek unggul menjadi modal kunci bangsa untuk memajukan Indonesia melalui peningkatan daya saing riset dan inovasi negeri.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang disebut dengan SDM iptek bukan hanya para periset yang berada di bawah lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah, tetapi juga SDM iptek yang berada di perguruan tinggi dan lembaga swasta.
Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat tumbuhnya SDM iptek yang andal, Pelaksana Harian Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa program percepatan peningkatan kualitas SDM iptek di antaranya program belajar berbasis riset, program mobilitas SDM iptek, dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan LIPI.
Ia menuturkan SDM iptek berkualitas dan terampil dapat membawa lompatan bagi kemajuan riset dan inovasi dan bisa mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki bangsa untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Baca juga: BRIN tingkatkan daya saing UMKM dengan produk berbasis riset
Baca juga: BRIN perkuat riset untuk energi baru terbarukan
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021