• Beranda
  • Berita
  • Kelurahan Kebagusan optimalkan bank sampah untuk dongkrak ekonomi

Kelurahan Kebagusan optimalkan bank sampah untuk dongkrak ekonomi

25 Agustus 2021 19:53 WIB
Kelurahan Kebagusan optimalkan bank sampah untuk dongkrak ekonomi
Sejumlah ibu rumah tangga dari RT 03 RW 08 berjaga di pos Bank Sampah Durian Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (25/8/2021). ANTARA/Sihol Hasugian

Dengan adanya bank sampah tersebut pemilahan sampah akan terjadi, sehingga mengurangi penumpukan sampah di lingkungan warga

Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu tengah mengoptimalkan keberadaan bank sampah di wilayahnya untuk mendongkrak ekonomi warga.

Sekretaris Kelurahan Kebagusan Mohammad Yohan mengatakan di wilayahnya saat ini  terdapat 14 bank sampah yang sudah melayani dengan sistem menabung.

"Salah satunya Bank Sampah Durian di RT 03 RW 08 yang sejak Maret mendapat dukungan CSR dari Bank BKI," kata Mohammad Yohan di Jakarta Selatan, Rabu.

Baca juga: Warga Kampung Muka Ancol tukar setiap kilo sampah dengan uang Rp3.000

Menurut dia, Bank Sampah Durian memiliki 127 nasabah dengan tiga donatur tetap yang menyediakan anggaran untuk membayar sampah dari para nasabah.

Bank sampah yang dikelola oleh ibu-ibu PKK RT itu akan melayani transaksi produksi sampah warga pada Rabu setiap minggunya.

Menurut Mohammad Yohan setiap kilogram (kg) sampah sangat variatif tergantung pada jenis dan kondisi di lapangan sehingga setiap minggu harganya selalu mengalami perubahan.

Baca juga: Menteri LHK dorong bank sampah jalankan fungsi edukasi

Berdasarkan data yang diterima, untuk hari Rabu ini, kertas koran dihargai sebesar Rp2.200, gelas plastik Rp8.000, dan tembaga merah sebesar Rp55.000 per kg.

"Nantinya, pihak Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan akan mengangkut sampah yang sudah dikumpulkan. Ada 274 kepala keluarga (KK) dan seluruhanya itu mendukung program bank sampah ini ya. Jadi sisanya itu warga tiap hari Rabu mengirim sampah anorganik dari sampah rumah tangga," ujar pria yang pernah belajar bank sampah di Rotterdam Belanda itu.

Lebih lanjut dia mengatakan tujuan dari transaksi bank sampah tersebut yakni untuk mengurangi sampah anorganik di lingkungan serta memberikan penghasilan tambahan kepada warga.

Baca juga: Menteri LHK: Pengelolaan sampah Indonesia capai 55,96 persen

Dengan adanya bank sampah tersebut pemilahan sampah akan terjadi, sehingga mengurangi penumpukan sampah di lingkungan warga.

"Tujuan utamanya untuk mengurangi volume sampah. Sampah di kita itu ada empat ton setiap hari yang diangkut ke TPA Bantar Gebang. Maka dengan adanya bank sampah ini, sekitar satu ton berhasil dikurangi," kata dia.

Dia pun berharap optimalisasi pengelolaan sampah tersebut memantik kepekaan warga setempat untuk turut berpartisipasi aktif agar dapat mengurangi sampah di lingkungan warga.

"Antusiasme warga itu tinggi sekali. Apalagi nilai ekonomisnya tercapai kok, bahkan di Bank Sampah Durian 3 pengurusnya dapat honor hingga Rp180 ribu setiap bulan," ujarnya.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021