"Usai cuci tangan beri pelembap rutin sebanyak jumlah cuci tangan yang dilakukan. Kalau cuci yangan 10 kali, pakai pelembap 10 kali," kata dia dalam sebuah diskusi bersama media, ditulis Jumat.
Menurut Susie, untuk menangani dermatitis kontak, selain mengaplikasikan pelembap usai mencuci tangan, Anda juga sebaiknya memilih sabun yang lembut.
Khusus untuk pemilik kulit sensitif, dia menyarankan tetap mencuci tangan dengan air dan sabun ketimbang mengandalkan hand sanitizer.
"Penggunan air dan sabun lebih bersahabat untuk kulit ketimbang hand sanitizer. Alkohol enggak dikompromiin, harus 70 persen supaya punya efek antivirus, sedangkan pada sabun kita bisa pilih sabun yang lebih ringan, lembut," kata Susie yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.
Baca juga: Tidur berlebihan selama Ramadhan buruk untuk kulit, benarkah?
Baca juga: Tips aman cuci tangan untuk si kulit bermasalah
Lalu, apa perlu pakai sabun antiseptik? Menurut dia, sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum pernah menyebutkanya. Mereka hanya menyarankan Anda mencuci tangan menggunakan sabun apapun selama 20 detik.
Dermatitis kontak yakni suatu eksim yang terjadi akibat kontak dengan sesuatu semisal sabun, hand sanitizer ataupun sarung tangan sehingga menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.
Mayo Clinic menyatakan, gejala dermatitis kontak meliputi munculnya ruam merah, gatal yang mungkin parah, kulit kering hingga pecah-pecah, adanya benjolan dan lecet dan terkadang disertai keluarnya cairan, bengkak dan muncul rasa terbakar.
Anda perlu ke dokter bila ruam yang dialami membuat Anda kurang tidur atau terganggu dari aktivitas sehari-hari, menyakitkan, semakin parah atau meluas dan tidak membaik dalam tiga minggu.
Baca juga: Rahasia lipstik agar Anda terlihat lebih muda saat rapat virtual
Baca juga: Kiat cegah kerutan di dahi semakin terlihat
Baca juga: Solusi masalah kulit akibat pakai masker terlalu lama
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021