Pelaksana proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) akan memperbaharui (upgrading) proyektor bintang pada Planetarium di Jerman sebagai bagian dari pengerjaan renovasi tempat itu.masih dalam keadaan baik, namun perlu dilakukan 'upgrading'
"Proyektor bintang saat ini masih dalam keadaan baik, namun perlu dilakukan 'upgrading' agar lebih maksimal lagi dalam pertunjukan teater bintang. Proyektor ini akan kita bawa ke Jerman," kata Manajer Komunikasi Proyek Revitalisasi TIM Yeni Kurnaen saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, saat ini wahana simulasi perbintangan dan benda-benda langit, Planetarium, masih dilakukan renovasi bersamaan dengan revitalisasi TIM.
Proyek revitalisasi TIM ini dikelola oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (JakPro) dan khusus pengerjaan renovasi Planetarium dan pembangunan pusat latihan seni memasuki minggu ke-28 dengan realisasi 27,47 persen.
"Renovasi Planetarium tidak hanya dilakukan pada bangunan fisik saja, namun juga pada alat vital gedung tersebut, yakni proyektor bintang yang akan diperbarui (upgrading)," katanya.
Baca juga: Sesuai target, proyek revitalisasi TIM capai 67,83 persen
Yeni menjelaskan proyektor bintang di Planetarium masih dalam keadaan baik, namun perlu diperbarui agar pertunjukan teater bintang dan benda langit lebih optimal.
Keputusan untuk memperbarui proyektor bintang ini dilakukan setelah mendapat masukan dengan pegiat astronomi, termasuk astronom yang juga Staf Planetarium dan Observatorium UP PKJ TIM Widya Sawitar.
Menurut Widya, usulan untuk memperbarui proyektor bintang ini sejak 2019, melalui berbagai diskusi forum.
Berbagai unsur pun dilibatkan dalam memberikan saran untuk revitalisasi Planetarium, mulai dari lembaga sains, pemerintah, komunitas hingga masyarakat berbasis media sosial.
"Masukannya dari semua aspek planetarium dan observatorium, aspek 'art science', teknologi, sejarah, sosial-budaya. Intinya agar lebih baik lagi," kata Widya.
Baca juga: China punya planetarium terbesar di dunia
Selain proyektor bintang, revitalisasi Planetarium tentunya dilakukan pada bangunan fisik dengan pembongkaran pada bangunan sekeliling.
Hanya saja, kubah besar yang merupakan khas Planetarium masih dipertahankan keasliannya.
Saat ini, tahap pembongkaran material yang ada (eksisting) sudah hampir selesai dan segera masuk pada tahap konstruksi.
"Kubah Planetariumnya akan tetap kita pertahankan, tetapi bangunan sekelilingnya akan kita lakukan pembongkaran. Prosesnya cukup lama karena luas area yang ada melingkari kubah," kata Yeni.
Baca juga: Revitalisasi TIM telah memasuki tahap dua
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021