Negara Asia Tenggara itu sedang berjuang untuk mengatasi varian virus Delta yang sangat menular, yang telah mencatat rekor infeksi lebih dari 23.000 awal bulan ini. Pada Minggu, negara itu melaporkan 16.536 kasus baru dan 264 kematian.
Sementara kasus baru tetap tinggi, jumlahnya kemungkinan akan menurun lebih lanjut, kata Thanakorn Wangboonkongchana dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Thailand siap uji coba vaksin COVID semprotan hidung
Sementara penambahan kasus baru melambat, pemerintah pada Jumat mengumumkan untuk melonggarkan beberapa tindakan pembatasan yang paling ketat di Bangkok dan 28 provinsi berisiko tinggi lainnya, yang memungkinkan lebih banyak perjalanan, dan mal dan restoran dibuka kembali mulai 1 September, untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi yang lesu dilanda wabah.
Otoritas Penerbangan Sipil Thailand diperkirakan akan segera mengeluarkan pernyataan tentang dimulainya kembali penerbangan lokal ke dan dari daerah-daerah tersebut serta langkah-langkah pengendalian wabah.
Namun, maskapai penerbangan, termasuk Asia Aviation dan Bangkok Airways, telah mengumumkan dimulainya kembali beberapa penerbangan lokal mulai pekan depan.
Thailand memulai program vaksinasi massal pada bulan Juni, tetapi sejauh ini hanya sekitar 11% dari lebih dari 66 juta penduduknya yang telah divaksin lengkap.
Sumber: Reuters
Baca juga: Malaysia berupaya konfirmasi dua warga yang ditahan di Afghanistan
Baca juga: Kasus COVID-19 Thailand tembus 1 juta
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021