• Beranda
  • Berita
  • BI dorong keuangan digital jadi pilar transformasi perekonomian

BI dorong keuangan digital jadi pilar transformasi perekonomian

30 Agustus 2021 15:14 WIB
BI dorong keuangan digital jadi pilar transformasi perekonomian
Tangkapan layar saat Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menyampaikan paparan dalam acara pembukaan JaKreatif Fest 2021 yang berlangsung virtual, Senin (30/8/2021) (ANTARA/Fathur Rochman)
Bank Indonesia terus mendorong perkembangan keuangan digital sebagai salah satu pilar dari transformasi struktur perekonomian nasional, demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi.

Rosmaya dalam acara virtual di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital diwujudkan melalui Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia tahun 2025.

"Melalui cetak biru ini diharapkan akan terbangun ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi," ujar Rosmaya.

Adanya interoperabilitas, perluasan akses, dan multi instrumen yang timbul akan memberi kemudahan kepada masyarakat. Selain itu, cetak biru itu juga akan memberikan infrastruktur dasar bagi sumber ekonomi baru yang mengoptimalkan proses digital.

"Hal ini selanjutnya juga akan meningkatkan efisiensi secara nasional dan kemudian pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya inklusi keuangan," kata Rosmaya.

Baca juga: Kiat UMKM manfaatkan platform TikTok promosikan produknya

Baca juga: UMKM kuliner punya kesempatan emas untuk "go digital"

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Bank Indonesia juga telah meluncurkan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).

SNAP hadir untuk menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif, sehingga dapat menyediakan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat yang efisien, aman dan andal.

Keberadaan SNAP akan menyatukan langkah, mengintegrasikan, dan mengkoneksikan berbagai pelayanan jasa sistem pembayaran yang dilakukan bagi kemajuan ekonomi Indonesia.

Bank Indonesia, lanjut Rosmaya, juga terus mendorong digitalisasi di sistem pembayaran ritel melalui penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar).

Saat ini, jumlah rekening pengguna QRIS sudah mendekati 9 juta, didominasi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Adapun pada tahun 2021 ini Bank Indonesia menargetkan bahwa penggunaan QRIS akan mencapai 12 juta merchant," ujar Rosmaya.

Baca juga: Akademisi dorong mahasiswa jadi pelaku UMKM digital

Baca juga: Teten percaya JaKreatif Fest 2021 beri dampak besar ke pelaku UMKM

Baca juga: Digitalisasi dan kolaborasi kunci UMKM tumbuhkan ekonomi inklusif
 

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021