• Beranda
  • Berita
  • Nelayan pulau terluar NKRI keluhkan kuota BBM bersubsidi

Nelayan pulau terluar NKRI keluhkan kuota BBM bersubsidi

2 September 2021 21:05 WIB
Nelayan pulau terluar NKRI keluhkan kuota BBM bersubsidi
Perahu warga pesisir berlayar di perairan Kota Batam Kepulauan Riau, yang berhadapan dengan Singapura. ANTARA/Naim

Saya minta ke Dirjen KKP tolong bantu

Nelayan pulau terluar NKRI, Pulau Pelampong di Kota Batam Kepulauan Riau mengeluhkan sedikitnya kuota bahan bakar minyak bersubsidi untuk kapalnya, hingga tidak mencukupi untuk berlayar mencari ikan.

Hal itu disampaikan nelayan yang mendiami Pulau Pelampong saat menerima kunjungan Wamen ATR/BPN Surya Tjandra, Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan pejabat lainnya di Pulau Pelampong, Kamis.

"Ada beberapa keluhan nelayan yang disampaikan, satu di antaranya persoalan BBM," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad.

Untuk mendapatkan BBM bersubsidi, nelayan harus mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Kepri, sesuai aturan. Padahal, jarak dari pulau terluar dan pulau-pulau kecil di Kota Batam ke ibu kota provinsi relatif jauh, sehingga menyulitkan.

"Yang mereka keluhkan, dengan jumlah liter seperti itu, mereka harus ke SPBU Terapung habis 3 hingga 4 liter, baliknya juga begitu. Malamnya menangkap ikan, BBM sudah habis, harus kembali lagi," kata Wakil Wali Kota.

Tidak hanya itu, penerbitan surat rekomendasi dari Pemprov juga menyulitkan nelayan.

Baca juga: KSP dorong optimalisasi penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan
Baca juga: Survei KNTI: 83 persen nelayan beli BBM eceran


Menurut Amsakar, semestinya surat rekomendasi kuota BBM bersubsidi bisa dari Pemerintah Kota saja, sehingga relatif lebih mudah.

"Saya minta ke Dirjen KKP tolong bantu, agar rentang kendali pelayanan diperpendek. Tidak usah lagi di provinsi, tapi cukup di kota," kata dia.

Ia tidak ingin nelayan di perbatasan menghadapi banyak persoalan.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Tata Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Pamuji Lestari menyatakan akan menyampaikan aspirasi nelayan untuk dibahas lebih lanjut.

Sementara itu, menanggapi keluhan nelayan, Wamen ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan akan menyampaikan persoalan itu kepada Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama.

"Nanti saya WA saja. Bagaimana ini," kata dia.

Dia berharap Pertamina bisa memberikan pengecualian kuota BBM bersubsidi untuk nelayan yang tinggal di pulau kecil terluar.
 
Baca juga: 82 persen nelayan belum punya akses BBM bersubsidi
Baca juga: Anggota DPR usulkan ada subsidi khusus BBM bagi nelayan kecil
Baca juga: BAKN DPR ingin kuota BBM bersubsidi untuk nelayan terpenuhi

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021