Direktur Layanan PPDPP Christ Robert Marbun mengatakan bahwa 15 bank terbaik hasil evaluasi Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menyatakan minggu ketiga Oktober, target yang ditetapkan kepada mereka akan segera terealisasi.
“Bank pelaksana tersebut optimis di minggu ketiga Oktober target sesuai kuota yang ditetapkan akan tercapai,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: PUPR: Penyaluran FLPP sepenuhnya ditangani BP Tapera pada tahun 2022
Tercatat per Rabu (8/9) dana FLPP telah tersalurkan sebanyak 134.022 unit senilai Rp14,638 Triliun atau 85,09 persen dari target penyaluran yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sedangkan 10 bank pelaksana dengan penyaluran tertinggi FLPP dengan periode yang sama yaitu BTN sebanyak 72.155 unit, BTN Syariah sebanyak 15.564 unit, BNI sebanyak 13.897 unit.
Kemudian BRI sebanyak 7.962 unit, BJB sebanyak 4.345 unit, BSI sebanyak 3.941 unit, Mandiri sebanyak 1.775 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 1.380 unit, Bank Kalbar sebanyak 1.206 unit dan Bank Sulselbar sebanyak 1.068.
Baca juga: PUPR ingatkan bank FLPP percepat layanan antrean pengguna SiKasep
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengalokasikan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2022 sebesar Rp28,2 triliun.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan bahwa pada tahun 2022, program ini masih terus berlanjut. Pemerintah akan mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan dengan total sebesar Rp28,2 triliun untuk target sebesar 200.000 unit rumah subsidi melalui dana FLPP.
Menurut Herry, Pada tahun 2021, Pemerintah mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan sebanyak 157.500 unit melalui FLPP. Selain itu juga Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 18.000 unit. Adapun realisasinya hingga Agustus 2021, penyaluran FLPP sudah mencapai lebih dari 73 persen.
Sebagai informasi, capaian kinerja subsidi perumahan FLPP, Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan BP2BT selama enam tahun terakhir mencapai rata-rata 200.000 unit per tahun. Sedangkan untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) mencapai kurang lebih 139.000 unit per tahun.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021