Psikolog Muthmainah Mufidah dari Universitas Indonesia memaparkan beberapa hal yang bisa dilakukan saat anak mengalami depresi.
"Ceritakan kesulitan atau perasaannya ke orang tua atau kerabat dekat. Batasi bermain game di ponsel atau laptop. Coba seimbangkan dengan aktivitas lain seperti baca buku, olahraga, atau ngobrol sama orang rumah. Selain itu juga bisa mengganti suasana tempat di rumah jadi tidak hanya di kamar saja," ujar Mufidah saat dihubungi ANTARA pada Sabtu.
Lebih lanjut, Mufidah juga mengatakan bahwa sebaiknya orang tua juga melatih anak untuk dapat mengatasi kesulitannya sendiri. Sebab sering kali anak menunjukkan gejala depresi akibat kesulitan dan tidak tahu cara menghadapi masalah.
"Tekankan untuk menerima bahwa it's ok untuk salah atau pun belum berhasil selama sudah berusaha. Selalu ada hari esok untuk terus mencoba. Latih anak untuk tidak hanya melihat hasil saja tapi juga proses," tambah Mufidah.
Antidepresan alami
Psikolog Livia Istania DF Iskandar mengatakan anti-depresan bukan hanya bisa didapatkan melalui obat melainkan dapat melalui anti-depresan alami.
"Anti-depresan yang alami itu adalah olahraga, sinar matahari, dan vitamin yang mengandung minyak ikan," ujar Livia.
Oleh sebab itu, Livia berharap di tengah pandemi ini anak-anak tak hanya berdiam diri di kamar. Sebaiknya anak-anak tetap mau bergerak dan meluangkan waktu untuk berjemur agar bisa mendapatkan sinar matahari.
Baca juga: Psikolog: Depresi tidak selalu tampak murung
Baca juga: Pentingnya jaga kesehatan mental anak saat pandemi
Baca juga: Membangun relasi dapat menjaga kesehatan mental anak
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021